Pandemi Telah Usai
Integrasi Vaksinasi COVID-19 dalam Program Imunisasi Rutin
Menurut hitungan pakde Arif, usia Pandemi Covid-19 sekitar 1.191 hari, atau 40 minggu, atau 3 tahun. Dihitung sejak WHO menetapkan novel coronavirus (Covid-19) sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada tanggal 30 Januari 2020. Hingga Direktur Jenderal WHO mencabut status PHEIC COVID-19 pada tanggal 5 Mei 2023.
Pada kurun waktu tersebut tercatat data berikut: kasus kumulatif global 765.222.932, dengan jumlah kematian 6.921.614. Sementara dari laporan bidang pencegahan mencatat (per 30 April), total lebih dari 13,3 miliar dosis vaksin telah diberikan di seluruh dunia.
Pakde sedikit penasaran membandingkan pandemi yang diklaim sebagai salah satu terbesar ini, dengan beberapa pandemi sebelum ini, misalnya:
- Wabah pes tahun 541 – 542 : Korban diperkirakan mencapai 30-50 juta jiwa, atau sekitar 10 persen dari populasi Konstantinopel.
- Wabah pes tahun 1346 – 1353: Pandemi bermula di daratan Eropa, dikenal sebagai the black death. Menyebabkan 25 juta jiwa meninggal dan menghancurkan tiga benua sekaligus yaitu Asia, Afrika, dan Eropa.
- Flu Spanyol: Pandemi yang disebabkan oleh virus H1N1 terjadi tahun 1918 – 1920, bersamaan dengan Perang Dunia I. Menyebar dari Amerika Utara, hingga pada musim semi 1918 menyebar di Madrid, sehingga menjadi pandemi Flu Spanyol. Sekitar 500 juta orang menjadi korban dengan 100 juta diantaranya (seperlima) meninggal dunia. Hal tersebut diperparah karena bersamaan dengan terjadinya Perang Dunia I.
- Flu Babi: Penyakit karena virus baru jenis H1N1, bermula dari Meksiko pada tahun 2009. Tercatat total infeksi mencapai 1,4 miliar orang dengan angka kematian mencapai 500.000 ribu orang
- Ebola: Terjadi sekitar tahun 2013 – 2016, menyebabkan 11.325 kematian dari 28.600 kasus.
Pakde mafhum, pandemi COVID-19 memang terbesar dari jumlah kasus (dibandingkan pandemi global lain). Tentu salah satunya karena populasi dunia yang sudah jauh lebih besar saat ini. Disisi lain beliau masih bisa bersyukur (dalam tanda kutip), bahwa jumlah kematian dapat ditekan menjadi minimal (juga dalam tanda kutip). Tentu diantaranya karena faktor ilmu pengetahuan teknologi (baca: vaksin). Disamping faktor lain seperti karakteristik virus, host, port de entry, derajat virulensi, atau lainnya.
Pakde kemudian juga penasaran membandingkan pandemi COVID-19 dengan masalah penyakit menular serius lainnya yang hingga saat ini belum selesai diatasi. Bahkan sudah bermigrasi ke wilayah endemis, misalnya HIV/AIDS dan TB Paru.
- HIV/AIDS: Penyakit yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV), yang menyebabkan terjadinya Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Ditemukan pertama kali tahun 1976 di Kongo dan ditetapkan sebagai pandemi sejak tahun 1981. Kurban meninggal HIV/AIDS tercatat 36 juta jiwa dari seluruh dunia.
- TBC: Menurut estimasi WHO, jumlah orang terdiagnosis TBC tahun 2021 sejumlah 10,6 juta kasus Kematian akibat TBC tercatat sangat tinggi (1,6 juta)
Dikampung pakde sendiri relative sudah on the track sejak awal.Senelum tanggal 5 Mei yang bersejarah Itu, tepatnya tanggal 30 Desember 2022, resmi pemerintah mencabut status PPKM. Syah, kita tidak lagi dibatasi secara fisik oleh perilaku virus corona 2019 ini. Dengan segala manuvernya. Setidaknya per tanggal ini. Melalui instruksi Menter! Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 Pada Masa Transisi Menuju Endemi.
Sedangkan merespon pencabutan status pandemi oleh WHO, release Kemenkes diantaranya menyatakan “Kami telah berkonsultasi dgn Dirjen WHO dan tim WHO baik di Jenewa dan Jakarta untuk Indonesia mempersiapkan transisi pandemi beberapa waktu lalu sebelum pencabutan status PHIEC diumumkan WHO”. Masyarakat juga dihimbau agar tetap memperhatikan dan menjalankan protokol kesehatan. Upaya vaksinasi juga terus dijalankan terutama untuk meningkatkan perlindungan bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko
Rekomendasi WHO
Menguti[ Statement on the fifteenth meeting of the IHR (2005) Emergency Committee on the COVID-19 pandemic 5 May 2023
- Sambil mulai bertransisi untuk proses prequalification, penggunaan vaksin, alat diagnosis, obat-obatan yang saat ini statusnya EUL (Emergency Use Listing) tetap bisa digunakan.
- COVAX masih akan terus mensupport dan mendanai pengadaan dan distribusi vaksin sampai selesai tahun 2023.
- Ada beberapa usulan rekomendasi dari Komite Emergency IHR: 1. Terus menyiapkan kapasitas global/negara terhadap kemungkinan adanya pandemi di masa yg akan datang; 2. Mengintegrasikan vaksinasi COVID-19 ke dalam program vaksinasi rutin nasional (life course vaccination); 3. Mempertahankan dan meningkatkan pelaporan terhadap patogen/agen penyakit yang berpotensi wabah dan digunakan untuk meningkatkan kewaspadaan; Penguatan regulasi terkait penggunaan jangka panjang vaksin, alat diagnosis dan obat-obatan; 5. Melanjutkan upaya komunikasi risiko dan pelibatan masyarakat (RCCE); 6. Melanjutkan upaya pelonggaran pergerakan internasional; 7. Melanjutkan dukungan untuk kegiatan-kegiatan penelitian.
Referensi:
https://www.who.int/news/item/05-05-2023-statement-on-the-fifteenth-meeting-of-the-international-health-regulations-(2005)-emergency-committee-regarding-the-coronavirus-disease-(covid-19)-pandemic