Sanitasi Makanan Jajanan
Cheklist Penilaian Sanitasi Makmin Jajanan Sekolah
Beberapa dasar hukum yang digunakan terkait makanan jajanan pada anak sekolah ini diantaranya adalah :
- Permenkes RI 942/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan.
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indones Nomor 715/MENKES/SK/V/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Jasaboga
- Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003 Tentang Syaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan Dan Restoran.
- Petunjuk Pemeriksaan Mikrobiologi Usap Alat Makan dan Masak. Pusat laboratorium Kesehatan Depkes RI : 1991
- Modul Penyehatan Makanan dan Minuman untuk Petugas Puskesmas, Pengambilan Contoh dan Spesimen Makanan. Ditjen PPM dan PLP Depkes RI : 1996
- Prinsip-Prinsip Higiene Sanitasi Makanan. Ditjen PPM dan PLP Depkes RI : 1999
- Modul Kursus Penyehatan Makanan bagi Pengusaha Makanan dan Minuman, Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan. Depkes RI : 2001
- Kumpulan Modul Kursus Higiene Sanitasi Makanan dan Minuman. Ditjen PPM dan PLP Depkes RI: 2006
Sedangkan alternatif checklist sebagai berikut :
Kondisi sanitasi lingkungan
Penyediaan air bersih
Kualitas fisik, aspek pengamatan meliputi :
- Tingkat Kekeruhan
- Tidak Berbau
- Tidak Berasa
- Tidak Berwarna
- Pengolahan air baku
- Sumber air perpipaan atau non perpipaan.
- Kondisi pipa (bocor dan lain-lain).
- Kondisi tempat penampungan (kondisi baik , tertutup, bersih, jauh dari sumber pencemaran)
- Kecukupan kuantitas air yang dipergunakan untuk mencuci peralatan makan ( …. liter).
- Peralatan pengambilan air (gayung khusus)
Pembuangan Sampah
- Jumlah dan peletakan tempat sampah
- Kondisi tempat sampah : kedap air, terbuat dari bahan yang kuat.
- Tempat sampah mudah diangkat
- Tempat sampah mempunyai penutup.
- Permukaan bagian dalam halus dan rata.
- Ukuran tempat sampah sesuai dengan sampah yang dihasilkan
- Tidak terdapat sampah berceceran disekitar tempat sampah.
- Bebas serangga dan tikus
- Sampah setiap hari dikosongkan oleh petugas.
Pembuangan Air Limbah, aspek pengamatan meliputi :
- Terdapat saluran pembuangan air limbah (SPAL)
- SPAL mengalir lancer, kedap air, tertutup
- Sisa pencucian peralatan makan ditampung dalam satu tempat lalu di buang ke saluran limbah.
- Lokasi SPAL atau tempat penampungan air limbah tidak dekat dengan tempat pengolahan makanan dan penyimpanan alat makan.
Higiene perorangan penjamah makanan, data dan aspek pengamatan meliputi :
- Nama :
- Umur :
- Jenis Kelamin :
- Pendidikan :
- Kursus ddan pelatihan sanitasi makanan
- Dan informasi lain yang kita perlukan ….
Higiene Perorangan
Aspek pengamatan dan pertanyaan meliputi :
- Penjamah makanan tidak menderita penyakit mudah menular seperti : batuk, pilek, influenza, diare, penyakit perut lainnya;
- Kuku dipotong pendek, tidak di cat/kuteks;
- Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya);
- Tangan, rambut, kuku, dan pakaian dalam keadaan bersih
- Penjamah makanan tidak memakai aksesoris (cincin, kalung, jam tangan)
- Memakai celemek, dan tutup kepala;
- Mencuci tangan setiap kali hendak menangani alat makan/makanan.
- Penjamah makanan harus memakai alat/ perlengkapan, atau dengan alas tangan;
- Sewaktu bekerja tidak sambil merokok, menggaruk anggota badan (telinga, hidung, mulut atau bagian lainnya);
- Tidak boleh bersin dan atau tanpa menutup mulut atau hidung, dihadapan alat makan jajanan yang sudah bersih
- Setelah buang air besar atau kecil tangan dicuci dengan sabun dan air bersih.
- Mencuci tangan sebelum memulai pekerjaan.
- Mencuci tangan setelah menyentuh benda-benda seperti HP, peralatan kotor, makanan mentah, cangkang telur dll)
- Mencuci tangan setelah menyentuh kepala, hidung, mulut dan bagian tubuh yang terluka.
- Mencuci tangan setelah menangani sampah, kegiatan-kegiatan pembersihan seperti lap meja,bersihkan sampah.
- Tempat pencucian tangan di lengkapi dengan air mengalir;
- Menyisir rambut tidak dekat alat makan.
- Tidak boleh bercanda atau bergurau di dekat peralatan makan
Proses Pencucian Piring
Aspek pengamatan dan pertanyaan meliputi :
- Sisa makanan dibuang kemudian peralatan dibilas atau disemprot dengan air mengalir.
- Pencucian pada bak pertama berisi larutan deterjen hangat suhu 43oC-49oC
- Pembersihan alat makan menggunakan spon.
- Membilas pada bak kedua menggunakan air hangat.
- Air bilasan pada bak sering diganti atau pembilasan pada air mengalir.
- Desinfeksi peralatan pada bak ketiga menggunakan air panas 82ûC selama 2 menit atau 100ûC selama 1 menit.
- Semua alat makan direndam dalam air panas.
- Mengganti air panas setiap selesai mendesinfeksi alat makan
- Terdapat tempat pengeringan/penirisan alat makan
- Selesai desinfeksi alat makan ditiriskan dan dikeringkan.
- Terdapat alat untuk meniriskan dan mengeringkan alat makan
- Peralatan makan tidak dipegang sebelum siap digunakan.
- Tempat pencucian peralatan makan terpisah dengan pencucian peralatan lainnya atau bahan makanan
- Tempat pencucian dilengkapi dengan air kran 14 Bak pencucian selalu dibersihkan
- Volume air pada bak pencucian lebih dari 10 liter
- Piring yang sudah dibersihkan diletakkan ditempat yang bersih.
- Proses pengeringan tidak menggunakan lap.
- Ketika memegang piring pada bagian pinggir.
- Ketika memegang gelas tidak menyentuh bibir gelas