Sanitarian Guide

Penyebaran Penyakit Karena Kecoak

Taksonomi, Daur Hidup, dan Peranan Kecoak dalam Penyebaran Penyakit

Secara taksonomi, Kecoak termasuk dalam phyllum Arthropoda, klas Insekta. Namun para ahli serangga memasukkan Kecoak kedalam ordo serangga yang berbeda-beda, seperti ordo Blattaria familinya Blattidae (Maurice & Harwood, 1969), ordo Dicyoptera sub ordo Blattaria. Sementara Smith (1973) dan Ross (1965) memasukkan Kecoak kedalam ordo Dicyoptera dengan sub ordonya Blattaria.

Kecoak adalah hewan nocturnal (hewan yang aktif pada malam hari).  Sehingga sulit terdeteksi oleh manusia dan berkembang dengan cepat. Bahkan secara cepat Kecoak membagi koloni mereka dan berpisah untuk mencari habitat baru. Kecoak merupakan salah satu vektor penyebaran penyakit, sehingga harus menjadi perhatian kita. Kecoak juga termasuk jenis serangga pengganggu karena kebiasaan hidup mereka di tempat kotor, serta dapat mengeluarkan cairan berbau.

Tempat hidup Kecoak dapat di dalam rumah, restoran, hotel, rumahsakit, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Mereka hidup sangat dekat dengan manusia. Sementara tempat favorit yang disukai Kecoak berupa bangunan yang hangat, lembab dan banyak terdapat makanan.

Ciri lain serangga ini, pola hidup Kecoak berkelompok, punya kemampuan terbang, aktif pada malam hari, dengan habitat yang disenangi antara lain dapur, tempat penyimpanan makanan, sampah, saluran-saluran air kotor. Pada mumnya Kecoak menghindari cahaya, dengan siang hari bersembunyi di tempat di celah dan tempat gelap.

Peranan Kecoak dalam proses penularan penyakit, antara lain :

  • Sebagai vector mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.
  • Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.
  • Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal danpembengkakan kelopak mata.

Kecoak dapat memindahkan mikro organisme patogen seperti Streptococcus, Salmonella yang dapat menyebabkan penyakit disentri, diare, cholera, virus hepatitis A, juga polio pada anak. Proses ini dapat berlangsung dimungkinkan karena bibit penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan (sebagai habitat Kecoak) terbawa kaki atau bagian tubuh Kecoak, dan mencemari makanan kita.

Diperkirakan terdapat sekitar 4.000 spesies Kecoak. Namun, yang paling kita kenal hanya empat spesies, sisanya berhabitat tinggal di hutan. Berbeda dengan Kecoak rumahan, Kecoak-Kecoak yang tinggal di hutan berperan penting di dalam ekosistem, seperti proses daur ulang sampah hutan menjadi makanan tumbuhan. Juga menjadi sumber makanan  bagi sejumlah reptil dan mamalia.  Next Page – Species Kecoak

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal