Perbedaan Ispa dan Pneumonia serta Tata Lakasananya
Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)
Infeksi Saluran Pernafasan Akut adalah penyakit infeksi akut yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. Kriteria penggunaan pola tatalaksana penderita ISPA adalah balita, dengan gejala batuk dan atau kesukaran bernafas. Pola tatalaksana penderita ini terdiri dari 4 bagian yaitu tahap pemeriksaan, penentuan ada tidaknya tanda bahaya, penentuan klasifikasi penyakit, serta tahap pengobatan dan tindakan.
Pada pelaksanaan pendekatan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) klasifikasi pada kelompok umur kurang dari 2 bulan meliputi infeksi bawah ke dalam (chest indrawing) pada anak usia 2 bulan kurang dari 5 tahun. Sedangkan pada kelompok umur kurang dari 2 bulan diagnosis pneumonia berat ditandai dengan adanya nafas cepat (fast breathing), dengan kriteria antara lain frekuensi pernafasan sebanyak 60 kali per menit atau lebih, atau adanya tarikan yang kuat pada dinding dada bagian bawah ke dalam (severe chest indr awing).
Pada klasifikasi bukan Pneumonia mencakup kelompok penderita balita dengan batuk yang tidak menunjukkan gejala peningkatan frekuensi nafas dan tidak menunjukkan adanya tarikan dinding dada bagian bawah ke dalam. Dengan demikian klasifikasi bukan Pneumonia mencakup penyakit¬penyakit ISPA lain di luar Pnemonai seperti batuk pilek bukan Pneumonia (common cold, pharyngitis, tonsilitis, otitis).
Pola tatalaksana ISPA hanya dimaksudkan untuk tatalaksana penderita Pneumonia berat, pneumonia dan batuk bukan pneumonia. Sedangkan penyakit ISPA lain seperti pharyngitis, tonsilitis dan otitis belum termasuk pada cakupan program.
Sementara prosedur tata laksana pengobatan dan penanganan penyakit ISPA pada balita disesuaikan dengan diagnosis klasifikasi yang telah ditentukan oleh petugas kesehatan. Tatalaksana pengobatan penyakit ISPA pada balita umur 2 bulan sampai dengan 5 tahun meliputi jenis pengobatan demam, pemberian antibiotik, dan pengobatan wheezing.
Pneumonia
Pneumonia adalah proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru¬-paru (alveoli). Menurut Pedoman Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut untuk Penanggulangan Pneumonia pada Balita (Depkes RI, 2002), terjadinya pneumonia pada anak seringkali bersamaan dengan terjadinya proses infeksi akut pada bronkhus yang disebut bronkopneumonia. Dalam pelaksanaan Pemberantasan Penyakit ISPA semua bentuk Pneumonia (baik Pneumonia maupun brokopneumonia) disebut Pneumonia saja.
Sementara menurut WHO, pneumonia merupakan bentuk peradangan dari jaringan paru yang ditandai dengan gejala batuk dan sesak nafas atau nafas cepat. Selanjutnya digunakan oleh Departemen Kesehatan dalam Program penanggulangan infeksi saluran pernafasan akut (P2–ISPA) secara Nasional. Berdasarkan buku pedoman P2-ISPA (Depkes, 2000) pneumonia diklasifikasikan sebagai bukan pneumonia, pneumonia dan pneumonia berat.
Pada anak balita sulit untuk menetapkan etiologi pneumonia karena dahak biasanya sukar untuk diperoleh. Sedangkan prosedur pemeriksaan imunologi belum memberikan hasil yang memuaskan untuk menentukan adanya bakteri sebagai penyebab pneumonia. Hanya biakan dari aspirat paru serta pemeriksaan spesimen darah yang dapat diandalkan untuk membantu penetapan etiologi pneumonia. Meskipun pemeriksaan spesimen aspirat paru merupakan cara yang sensitif untuk mendapatkan dan menentukan bakteri penyebab pneumonia pada balita tatapi merupakan prosedur yang mempunyai resiko yang tinggi bagi anak balita.
Adapun klasifikasi pneumonia ((Depkes, 2000), terbagi sebagai berikut:
Sedangkan secara mikrobiologi, mikroba patogen penyebab infeksi saluran pernafasan akut serta terapi presumtif pada anak, terinci sebagai berikut: (Dipiro et al, 2005).
Mikroba Pathogen Penyebab ISPA |
Referensi, antara lain :
Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…
Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…
Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…
Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…
Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…
Fungsi Kalsium Bagi Tubuh Kalsium merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia. Fungsi kalsium dalam…