Categories: Kesehatan Lingkungan

Kualitas Mikrobiologis Air bersih

Manfaat dan Kerugian Mikroba dan Bakteri Alami dalam Air Bersih

Kualitas air bersih ditentukan oleh faktor-faktor kimia, fisika, maupun bakteriologis. Faktor-faktor tersebut secara alami maupun karena campur tangan manusia, misalnya karena pencemaran karena kegiatan pada lingkungan, akan menentukan kualitas air bersih. Sebagaimana kenyataan bahwa air jernih belum tentu bersih. Secara alami air bersih yang dihasilkan mata air atau sumur, ternyata sudah mengandung mikroba, khususnya bakteri atau mikroalgae. Pada air kotor atau tercemar (air sungai, kolam, danau, dan sumber lainnya), disamping mikroba seperti pada air jernih, juga kelompok mikroba penyebab penyakit, penghasil toksin, penyebab blooming, penyebab korosi, penyebab deteriorasi, penyebab pencemaran, juga bakteri coli.
Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran air mengalami penyaringan alamiah, dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat di dalamnya (Sumirat.J.2004).
Sumber utama air tanah adalah presipitasi yang dapat menembus tanah secara langsung ke air tanah atau mungkin memasuki sungai di permukaan tanah dan merembes ke bawah melalui alur-alur ke air tanah. Sumber-sumber air tanah yang lain adalah air dari lapisan jauh di bawah tanah yang terbawa keluar dalam batuan intrusif serta air yang terjebak dalam batuan sediment. Keadaan geologis menentukan jalur perjalanan air dari presipitasi hingga mencapai zona jenuh (Linsley, 1991).
Kehadiran mikroba di dalam air dapat menguntungkan tetapi juga dapat merugikan. Beberapa keuntungan mikroba dalam air antara lain :
  1. Banyak plankton, baik fitoplankton ataupun zooplankton merupakan makanan utama ikan, sehingga kehadirannya merupakan tanda kesuburan perairan tersebut. Jenis-jenis mikroalgae misalnya: Chlorella, Hydrodyction, Pinnularia, Scenedesmus, Tabellaria.
  2. Banyak jenis bakteri atau fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad ”dekomposer”, artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada dalam badan air. Sehingga kehadirannya dimanfaatkan dalam pengolahan buangan di dalam air secara biologis.
  3. Pada umumnya mikroalgae mempunyai klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis dengan menghasilkan oksigen. Di dalam air, kegiatan fotosintesis akan menambah jumlah oksigen, sehingga nilai kelarutan oksigen akan naik/ber-tambah, ini yang diperlukan oleh kehidupan di dalam air.
  4. Kehadiran senyawa hasil rombakan bakteri atau fungi dimanfaatkan oleh jasad pemakai/konsumen. Tanpa adanya jasad pemakai kemungkinan besar akumulasi hasil uraian tersebut dapat mengakibatkan keracunan terhadap jasad lain, khususnya ikan.
Sedangkan kerugian adanya mikroba dalam air antara lain :
  1. Yang paling dikuatirkan, bila di dalam badan air terdapat mikroba penyebab penyakit, seperti: Salmonella penyebab penyakit tifus/paratifus, Shigella penyebab penyakit disentri basiler, Vibrio penyebab penyakit kolera, Entamoeba penyebab disentri amuba.
  2. Di dalam air juga ditemukan mikroba penghasil toksin seperti : Clostridium yang hidup anaerobik, yang hidup aerobik misalnya : Pseudomonas, Salmonella, Staphyloccus, serta beberapa jenis mikroalgae seperti Anabaena dan Microcystis
  3. Sering didapatkan warna air bila disimpan cepat berubah, padahal air tersebut berasal dari air pompa, misal di daerah permukiman baru yang tadinya persawahan. Ini disebabkan oleh adanya bakteri besi misal Crenothrix yang mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi senyawa ferro menjadi ferri.
  4. Di pemukiman baru yang asalnya persawahan, kalau air pompa disimpan menjadi berbau (bau busuk). Ini disebabkan oleh adanya bakteri belerang misal Thiobacillus yang mempunyai kemampuan mereduksi senyawa sulfat menjadi H2S.
  5. Badan dan warna air dapat berubah menjadi berwarna hijau, biru-hijau atau warna-warna lain yang sesuai dengan warna yang dimiliki oleh mikroalgae. Bahkan suatu proses yang sering terjadi pada danau atau kolam yang besar yang seluruh permukaan airnya ditumbuhi oleh algae yang sangat banyak dinamakan blooming. Biasanya jenis mikroalgae yang berperan didalamnya adalah Anabaena flosaquae dan Microcystis aerugynosa.

Sumber Suriawiria,1995.

Incoming Search Terms:

kesmas

View Comments

Recent Posts

Syarat Kantin Sekolah

Prinsip, Standar dan Parameter Sanitasi Kantin Sekolah Pengelolaan makanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan…

10 hours ago

Fatwa MUI Tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 14 Tahun 2021 Tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produk Astrazeneca…

22 hours ago

Bahaya Anemia Bagi Balita

Pengertian dan Bahaya Anemia Zat Besi Bagi Balita Anemia merupakan keadaan dimana terjadi penurunan kadar…

1 day ago

Penatalaksanaan kasus suspek difteri

Penatalaksanaan medis, kontak erat, dan pencegahan infeksi dalam pengobatan kasus difteri. Manajemen medis Doktermemutuskan apakah…

2 days ago

Fatwa MUI Tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa

Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa Beberapa…

2 weeks ago

Kecoak Vektor Penyebaran Penyakit

Kecoak dan Peranannya dalam Penyebaran Penyakit dan Masalah Kesehatan Kecoak adalah hewan nocturnal (hewan yang…

2 weeks ago