Bidan IndonesiaPerawat IndonesiaPublic Health

Skrining Hepatitis B

Cara Mencegah Hepatitis B pada Ibu Hamil

Satu-satunya cara untuk mencegah terjadinya penularan hepatitis B secara perinatal adalah dengan melakukan skrining pada wanita-wanita hamil yang terbukti sebagai pembawa atau karier virus hepatits B. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa dengan melakukan skrining pada wanita-wanita hamil maka angka kejadian infeksi virus hepatitis B dapat ditekan. Skrining ini sebaiknya dimasukkan kedalam program perawatan kehamilan (antenatal care) bersama dengan tes darah dan skrining infeksi sifilis yang dilakukan selama 14 minggu masa kehamilan. Keefektifan program skrining ini dapat dilihat dari hasil skrining setelah kelahiran. Ternyata hasil skrining setelah kehamilan membuktikan bahwa wanita hamil yang tidak mengikuti program perawatan kehamilan (ANC) mempunyai resiko yang tinggi untuk menjadi pembawa virus hepatitis B.

Antigen permukaan hepatitis B pada wanita hamil dapat dideteksi melalui tes antenatal dan jika terbukti positif maka bayi yang telah lahir dapat menerima imunoprofilaksis. Imunoglobulin hepatitis B diberikan secara langsung setelah kelahiran dan diikuti dengan imunisasi hepatitis B pada saat bayi berumur 3, 4, 5, dan 11 bulan, bersamaan dengan imunisasi dipteri¬tetanus-pertusis-polio, dapat mencegah anak 90% dari infeksi hepatitis B. Skrining untuk hepatitis B ini dimasukkan kedalam tes rutin untuk ABO, golongan darah rhesus, dan sifilis pada trisemester pertama kehamilan.

Skrining Virus Hepatitis B ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari masing-masing ibu hamil untuk menetapkan adanya HBsAg seperti halnya skrining antenatal yang lain. Jika skrining pertama menunjukkan hasil positif, maka pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan telah terjadinya infeksi. Jika terbukti adanya infeksi Virus Hepatitis B , maka tes untuk Marker Virus Hepatitis B harus dilakukan dan hal ini penting untuk menetapkan apakah bayi yang lahir nantinya perlu mendapat imunoglobulin spesifik untuk hepatitis B (HBIG) sebagai tambahan dari vaksin hepatits B. Segera setelah kelahiran, bayi yang terlahir dari ibu yang menjadi karier harus diberi imunisasi hepatitis B. Jika sang ibu merupakan penderita hepatitis B karier atau sudah menderita infeksi VIRUS HEPATITIS B akut selama kehamilan, maka bayinya harus mendapatkan imunoglobulin (HBIG). Bidan harus bekerjasama dengan dokter anak untuk memastikan imunisasi ini diberikan segera, dan biasanya dalam 24 jam setelah kelahiran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal