Skrining Hepatitis B
Cara Mencegah Hepatitis B pada Ibu Hamil
Antigen permukaan hepatitis B pada wanita hamil dapat dideteksi melalui tes antenatal dan jika terbukti positif maka bayi yang telah lahir dapat menerima imunoprofilaksis. Imunoglobulin hepatitis B diberikan secara langsung setelah kelahiran dan diikuti dengan imunisasi hepatitis B pada saat bayi berumur 3, 4, 5, dan 11 bulan, bersamaan dengan imunisasi dipteri¬tetanus-pertusis-polio, dapat mencegah anak 90% dari infeksi hepatitis B. Skrining untuk hepatitis B ini dimasukkan kedalam tes rutin untuk ABO, golongan darah rhesus, dan sifilis pada trisemester pertama kehamilan.
Skrining Virus Hepatitis B ini dilakukan dengan mengambil sampel darah dari masing-masing ibu hamil untuk menetapkan adanya HBsAg seperti halnya skrining antenatal yang lain. Jika skrining pertama menunjukkan hasil positif, maka pemeriksaan lanjutan perlu dilakukan untuk memastikan telah terjadinya infeksi. Jika terbukti adanya infeksi Virus Hepatitis B , maka tes untuk Marker Virus Hepatitis B harus dilakukan dan hal ini penting untuk menetapkan apakah bayi yang lahir nantinya perlu mendapat imunoglobulin spesifik untuk hepatitis B (HBIG) sebagai tambahan dari vaksin hepatits B. Segera setelah kelahiran, bayi yang terlahir dari ibu yang menjadi karier harus diberi imunisasi hepatitis B. Jika sang ibu merupakan penderita hepatitis B karier atau sudah menderita infeksi VIRUS HEPATITIS B akut selama kehamilan, maka bayinya harus mendapatkan imunoglobulin (HBIG). Bidan harus bekerjasama dengan dokter anak untuk memastikan imunisasi ini diberikan segera, dan biasanya dalam 24 jam setelah kelahiran.