Secara prinsip setiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup, sal dapat memnuhi beberapa persyaratan, antra lain memenuhi baku mutu lingkungan hidup; dan mendapat izin dari Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai dengan kewenangannya.
Fungsi Baku Mutu Lingkungan adalah untuk mengatakan atau menilai bahwa lingkungan telah rusak atau tercemar dan untuk mengetahui telah terjadi perusakan atau pencemaran lingkungan digunakan. nilai ambang batas merupakan batas-batas daya dukung, daya tenggang dan daya toleransi atau kemampuan lingkungan. Nilai ambang batas tertinggi dan terendah dari kandungan zat-zat, mahluk hidup atau komponen-komponen lain dalam setiap interaksi yang berkenaan dengan lingkungan khususnya yang mempengaruhi mutu lingkungan. Dapat dikatakan lingkungan tercemar apabila kondisi lingkungan telah melewati ambang batas (batas maksimum dan batas minimum) yang telah ditetapkan berdasarkan baku mutu lingkungan. telah menetapkan baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu udara emisi dan baku mutu air laut. (Bapedal, 2001).
Menurut undang-undang tentang pengelolahan lingkungan hidup No. 23/1997, limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan. Sedangkan, limbah bahan berbahaya dan beracun adalah sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusakkan lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia, serta makhluk hidup lain.
Limbah cair adalah semua bahan buangan yang berbentuk cair yang kemungkinan mengandung mikroorganisme pathogen, bahan kimia beracun, dan radioaktivitas. Baku mutu limbah cair rumah sakit adalah batas maksimal limbah cair yang diperbolehkan dibuang ke lingkungan dari suatu kegiatan rumah sakit.
Menurut Nomor PP No. 18/1999 Jo. PP No.85/1 999, bahwa limbah medis termasuk limbah B3 definisi limbah B3 menurut PP No.18/1 999 Jo. PP No.85/1999 Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun disingkat B3 adalah sisa atau suatu usaha dan / atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat dan/atau persentasinya dan/atau jumlah, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup dan/atau membahayakan lingkungan hidup kesehatan.
Public Health: Career Choices That Make a Difference Public Health: Career Choices That Make a…
Imunisasi Rutin ditengah Pandemi Covid-19 Oleh: Munif Arifin Dibalik pandemi covid-19 yang berkepanjangan ini,…
Persyaratan Sertifikat Laik Sehat Rumah Makan dan Restoran Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1098/MENKES/SK/VII/2003…
Revisi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka…
Standard Operational Procedure Mengukur Sampel Kebisingan, Kepadatan Lalat, Kualitas Fisik Limbah Cair, dan Pemeriksaan Sampel…
Perhitungan Kebutuhan dan Masalah Gizi pada Wilayah Darurat Bencana Pada tahap awal untuk melakukan penghitungan…
View Comments
Trimakasih atas informasi yang tersedia. saya minta tolong dirilis tabel baku mutu lingkungan terhadap B3.trims