Masalah terbesar bidang kesehatan masyarakat yang di akibatkan oleh Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) adalah pengaruhnya terhadap pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektuallitas. Penderita dengan gondok sedang akan mengalami penurunan IQ (Intelligence Quotient) sebesar 5 poin dibawah normal, penderita GAKY lain sejumlah 10 poin dibawah normal dan penderita kretin akan mengalami defisit IQ sebesar 50 poin dibawah normal. Defisit IQ poin ini akan mempengaruhi inteligensia anak. (Merryana dkk, 2002).
Apa Gaky? Menurut Rusminah (2003), jika suatu wilayah dijumpai penderita gondok lebih dari 5%, maka daerah itu dinyatakan daerah GAKY dan harus dilakukan penanggulangan GAKY. Diperkirakan pada saat ini sekitar 42 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah yang lingkungannya miskin yodium.
Menurut Ritanto (2003), indikator yang paling sering digunakan untuk mengukur besarnya masalah GAKY di masyarakat adalah dengan mengukur prevalensi pembesaran kelenjar gondok dan ekskresi yodium dalam urin (UIE) pada anak sekolah (Menurut WHO, UNICEF, dan ICCIDD suatu daerah dinamakan endemik apabila lebih dari 5% anak-anak usia 6-12 tahun menderita gondok. Endemisitas suatu daerah ditetapkan berdasarkan prevalensi gondok dan beratnya defisiensi yodium.
Menurut Satoto (2002), definisi GAKY, merupakan rangkaian kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia yang berpengaruh terhadap kerja hormon tiroid dalam mengatur proses kimiawi yang terjadi dalam sel -sel berbagai organ tubuh termasuk sel-sel otak dan susunan syaraf pusat. GAKY merupakan salah satu masalah gizi masyarakat di Indonesia. Dampak dari GAKY yang merugikan bukan hanya adanya pembesaran kelenjar tiroid, tetapi juga kelainan yang menyertainya, yaitu gangguan perkembangan mental, saraf, fisik dan psikis yang berupa kretin dan retardasi mental. Gangguan tersebut ditandai dengan adanya hambatan pertumbuhan/cebol, menurunnya pendengaran serta gangguan neuromotorik.
Pada umumnya penderita GAKY banyak ditemukan di daerah perbukitan / dataran tinggi dimana kandungan yodium dalam bahan pangan (sayuran) dan air minum yang dikonsumsi sangat rendah. Keadaan tersebut yang mendorong masalah GAKY sering dihubungkan dengan rendahnya konsumsi yodium.
Berdasarkan klasifikasi, pembesaran kelenjar gondok/kelenjar tiroid sebagai berikut :
Menurut Syahbuddin (2001), pada dasarnya unsur yodium merupakan unsur mutlak bagi terbentuknya hormon kelenjar gondok. Hormon ini juga mutlak bagi perkembangan sel tubuh, khusunya perkembangan fisik maupun mental (sel saraf) terutama pada periode perkembangan. Dengan demikian unsur ini sangat diperlukan pada masa pertumbuhan janin di kandungan, kehamilan, pertumbuhan bayi dan anak serta remaja.
Dengan semakin berkembangnya ilmu pen getahuan dan teknologi, khususnya dalam bidang tiroidologi maka spektrum GAKY menjadi lebih lebar. Spektrum GAKY dapat dicegah bahkan sebagian dapat disembuhkan (reversible) dengan pemberian suplementasi yodium secara adekuat dan kontinyu. Sebagian spektrum GAKY terutama kretin endemik tipe neurologic yang sudah terbentuk sejak masa fetal tidak dapat dikoreksi (irreversible). (Syahbuddin, 2001).
Spektrum GAKY dapat dilihat secara jelas pada sebagai berikut (Syahbudin, 2001).
Sementara menurut Djokomoeljanto (1989), spektrum seluruhnya terdiri dari gondok dalam berbagai stadium, dan kretin endemik yang ditandai terutama oleh defisiensi mental, gangguan fungsi mental pada anak-anak maupun orang dewasa, serta sering kali disertai penurunan kadar hormon, peningkatan lahir mati (still-birth), demikian pula kematian perinatal dan kematian bayi. Berdasarkan hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa GAKY merupakan rangkaian efek kekurangan yodium pada tumbuh kembang manusia
Refference, antara lain: 1). Merryana, A., dkk. 2002. Identifikasi Gondok di Derah Pantai : Suatu Gangguan Akibat Kekurangan Yodium. Jurnal GAKI Indonesia. Pusat GAKI-IDD Centre. FK Undip. 2). Rusminah, S., Gunanti, I.R. 2003. Faktor Yang Berhubungan Dengan Ketersediaan Garam Beryodium di Tingkat Rumah Tangga. Jurnal GAKI Indonesia Vol.4. Pusat GAKI-IDD Centre. FK Undip.; 3). Ritanto, M.J. 2003. Faktor Risiko Kekurangan Yodium Pada Anak Sekolah Dasar di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolal i. Jurnal GAKI Indonesia Vol.4. Pusat GAKI-IDD Centre. FK Undip; 4). Satoto .2002. Selenium dan Kurang Iodium. Kumpulan naskah pertemuan Ilmiah Nasional GAKY. FK Undip; 5). Syahbudin, S. 2001. GAKY dan Usia. Kumpulan Naskah Pertemuan Ilmiah Nasional GAKY. FK Undip; 6). Djokomoeljanto. 1989. Latar Belakang dan Aspek Medis Masalah GAKI. Jurnal GAKI Indonesia. Pusat GAKI-IDD centre. FK Undip
Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…
Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…
Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…
Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…
Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…
Fungsi Kalsium Bagi Tubuh Kalsium merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia. Fungsi kalsium dalam…