Menurut Soekirman (2000), Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein, laktosa dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar mamae ibu, yang berguna sebagai makanan bagi bayinya. ASI merupakan satu-satunya makanan yang lengkap mengandung zat gizi yang dibutuhkan bayi, khususnya sampai bayi berumur empat bulan. ASI mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, zat kekebalan atau antibodi yang melindungi anak dari infeksi terutama diare dan ISPA.
Terdapat beberapa kendala pemberian ASI, terkait dengan persepsi atau pandangan ibu terhadap kegiatan menyusui ini, seperti rasa takut yang tidak berdasar bahwa ASI yang mereka hasilkan tidak cukup dan/atau memiliki mutu yang jelek. Juga karena keterlambatan memulai pemberian ASI dan praktik membuang kolostrum, serta adanya pemasaran susu formula pengganti ASI. Sementara menurut UNICEF (2007), beberapa kendala pemberian ASI ini antara lain terkaiut dengan teknik pemberian ASI yang salah, dan Kepercayaan yang keliru bahwa bayi mereka haus dan memerlukan cairan tambahan
Terdapat beberapa klasifikasi pada pola pemberian ASI, antara lain (Mihrshahi, et al, 2008) :
Definisi Operasional Baru sesuai Permenkes 413 tahun 2020 Sebagaimana kita ketahui saat ini sudah berlaku…
Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies di lapangan Menurut Kemenkes (2017), penyakit rabies merupakan…
Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jemaah haji untuk menuju Keluarga Sehat”(Petunjuk Teknis…
The Columbia University School of Public Health 40+ Guide to Good Health A guide to…
Tujuan dan Tahapan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19 Sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19), Kemenkes…
Teori dan Tahap Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Belajar dari berbagai pendekatan pembangunan terdahulu, sebagian pendapat…