Pelayanan antenatal yang berkualitas dapat mandeteksi terjadinya risiko pada kehamilan yaitu mendapatkan akses perawatan kehamilan berkualitas, memperoleh kesempatan dalam deteksi secara dini terhadap komplikasi yang mungkin timbul sehingga kematian maternal dapat dihindari (Mufdlilah, 2009). Kualitas pelayanan antenatal diberikan selama masa hamil secara berkala sesuai dengan pedoman pelayanan antenatal yang telah ditentukan untuk memelihara serta meningkatkan kesehatan ibu selama hamil sesuai dengan kebutuhan sehingga dapat menyelesaikan kehamilan dengan baik dan melahirkan bayi yang sehat.
Beberapa jenis pelayanan antenatal antara lain meliputi (Carolli et al, 2001):
Sedangkan sesuai rekomendasi Depkes RI (2007), pelayanan antenatal antara lain:
Menurut standar WHO, seorang ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal dengan minimal 4 kali selama kehamilannya, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester ke dua, dan 2 kali pada trimester ke tiga untuk memantau keadaan ibu dan janin secara seksama sehingga dapat mendeteksi secara dini dan dapat memberikan intervensi secara tepat (WHO, 2007).
Menurut Kemenkes RI (2011), pemeriksaan antenatal dilakukan dengan standar pelayanan antenatal yang dimulai dengan beberapa kegiatan, antara lain : a.Ukur tinggi badan; b.Timbang berat badan dan Lingkar Lengan Atas (LILA); c.Ukur Tekanan Darah; d.Ukur Tinggi Fundus Uteri (TFU); e.Imunisasi Tetanus Toxoid (TT); f. Pemberian Tablet besi (fe); g.Tanya/Temu wicara
Sementara dalam praktiknya terdapat standar minimal yang harus terpenuhi. Standard tersebut dikenal dengan istilah â7Tâ pelayanan antenatal antara lain:
Beberapa indikator pelayanan antenatal antara lain meliputi cakupan K1 dan K4, cakupan penjaringan resiko tinggi, cakupan Fe, dan TT2, serta cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Refference, antara lain : WHO. 2007. Guidance on Global Scale-up at The Prevention of Mother to Child Transmission of HIV: Towards Universal Acces for Women and Young Children and Eliminating HIV and AIDS Among Children / Inter-Agency Task Team on Prevention of HIV Infection in Pregnant Women, Mother and Their Children; Depkes RI. 2007. Pedoman Pengembangan Jejaring Layanan Dukungan, Perawat dan Pengobatan HIV/AIDS; Carolli, G. et al. 2001. WHO system review of randomized controlled trials of routine antenatal care. Lancet; Mufdlilah. 2009. Antenatal Care Focus. Nuha Medika.
Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…
Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…
Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…
Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…
Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…
Fungsi Kalsium Bagi Tubuh Kalsium merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia. Fungsi kalsium dalam…