Setelah COVID-19 menunjukkan konsistensi trend penurunan, kita dikejutkan munculnya flu burung, Sebagai re-emerging disease. Tepatnya setelah berbagai kasus pada mamalia pada beberapa negara Eropa. Lebih dekat dari kita, di Kamboja. Kasus meninggal pada seorang anak, diikuti status positif pada ayah anak tersebut. Setelah sebelumnya banyak unggas mati disekitar mereka.
Tentu trauma Wuhan pada kasus COVID-19 menghantui kita. Kecepatan penyebaran COVID-19 dengan serta merta membuat ciut nyali kita, pada flu burung ini. Walaupun dimasa lalu kita pernah harum nama karena keberhasilan mengendalikan wabah ini.
Tentu segera harus dilakukan surveilan ketat pada unggas dan manusia. Di peternakan, pasar unggas, dan lingkungan sekitar. Segera re-aktivasi tim yang sudah terbentuk solid pada pandemi Covid-19. Selanjutnya segera melengkapi sarana dan tenaga diagnosis laboratoium.
Tidak boleh dilupakan juga logistik obat, semacam Tamiflu.
Merujuk materi Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, berikut bersama kita ingat kembali seputar flu burung:
Etiologi
Cara penularan
Kontak langsung dengan sekret/tinja binatang yang terinfeksi : Melalui udara yang tercemar oleh virus Influenza; Kontak dengan benda yang terkontaminasi virus Influenza: Masa inkubasi 1-7 hari dan rata-rata 3-5 hari. Sampai saat H5N1 ini belum terbukti penularan dari manusia ke manusia (Zoonosis)
Gejala
Strategi pencegahan dan pengendalian flu burung/avian influenza H5N1, merupakan strategi penanggulangan lintas sektor dengan pendekatan one health
Pencegahan
Surveilans
Penanganan Kasus
Promosi Kesehatan
Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat terkait Flu Burung:
Kesiapsiagaan
Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Hukum Vaksinasi Covid-19 Saat Berpuasa Beberapa…
Kecoak dan Peranannya dalam Penyebaran Penyakit dan Masalah Kesehatan Kecoak adalah hewan nocturnal (hewan yang…
Update Marketing Sanitasi Sementara Marketing Sanitasi di Kab. Lumajang saat ini sudah melahirkan beberapa boss…
Epidemiologi Schistosomiasis di Indonesia Schistosomiasis adalah penyakit parasit kronis yang menginfeksi lebih dari 200 juta…
Download Rekomendasi Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) rekomendasi nomor 2309/PB PAPDI/U/111/2021 Tanggal 18…
Dampak dan Proses Pencemaran Timbal (Pb) pada Kesehatan Saat ini masalah pencemaran lingkungan sudah sedemikian…