Menurut WHO (2000), model transmisi virus hepatitis B bervariasi pada masing-masing negara. Namun transmisi dari ibu kepada anaknya merupakan kejadian yang paling sering. Sebagaimana di Indonesia dan ngara Asia Tenggara pada umumnya, yang dominan merupakan jenis transmisi vertical atau perinatal. Berdasarkan hal ini maka pemberian imunisasi hepatitis B secara dini sangat diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya infeksi kronis.
Sebagaimana diketahui, Hepatitis B dapat menular antara lain dengan beberapa cara, antara lain dari ibu kepada bayi, dari anak-ke anak, melalui suntikan yang tidak aman atau transfusi darah, melalui hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah terinfeksi.
Lebih dari 90% bayi yang terinfeksi selama proses kelahiran mempunyai berisiko menjadi karier/pembawa kronis. Transmisi secara perinatal merupakan cara penularan infeksi HBV yang paling serius dan efektif. (Mullally et al, 2000). Namun imunisasi yang adekuat telah dapat mencegah berkembangnya status karier ini pada lebih dari 95% kasus. Berdasarkan hal ini, Depkes merekomendasikan bahwa setiap wanita hamil harus mendapatkan skrining antenatal untuk HBV.
Refference, antara lain: WHO. 2000. Hepatitis B. Journal of Immunology;
Pantulan Kubah Oleh: Munif Arifin Kelok kali itu kian menjauh Buram pas diujung pantulan Kubah…
Manajemen Kesehatan Masyarakat Sesuai Permenkes 413 tahun 2020 Permenkes 413 tahun 2020 tentang pedoman pencegahan…
Pengertian, Etiologi, dan Penyebaran Diare Menurut Depkes RI (2007), diare adalah buang air besar lembek…
Definisi Operasional Baru sesuai Permenkes 413 tahun 2020 Sebagaimana kita ketahui saat ini sudah berlaku…
Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies di lapangan Menurut Kemenkes (2017), penyakit rabies merupakan…
Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jemaah haji untuk menuju Keluarga Sehat”(Petunjuk Teknis…