Pemeliharan ruang bangun dan peralatan non medis yang baik dapat mencegah penularan penyakit yang ditularkan melalui udara seperti influenza, TBC, batuk-batuk, campak, dan melalui alat-alat non medis seperti: infeksi pada luka bakar, luka operasi. Lantai, dinding dan langit-langit harus selalu dijaga kebersihannya. Cara-cara pembersihan yang dapat menebarkan debu sedapat mungkin dihindari. Dianjurkan untuk selalu menggunakan pembersihan cara basah dengan menggunakan kain pel yang tepat dengan antibiotik yang sesuai.
Sanitasi ruang bangun dan peralatan non medis dimaksudkan untuk menciptakan kondisi ruang dan konstruksi serta pengaturan peralatan non medis yang nyaman, bersih, dan sehat di lingkungan rumah sakit agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap pasien, pengunjung dan karyawan rumah sakit disamping juga dapat memperkecil kemungkinan rusaknya sarana dan peralatan. Kondisi ruang dan konstruksi dipengaruhi oleh kualitas udara, keadaan bangunan dan pengaturan pengisian/penggunaan ruang. Bakteri dan virus dapat berada di udara ruang akibat pemeliharaan ruang dan bangun yang tidak memadai.
Kesehatan dan kebersihan tangan secara bermakna mengurangi jumlah mikroorganisme penyebab penyakit dan mampu meminimalisasi kontaminasi silang, misalnya dari petugas kesehatan ke pasien, atau sebaliknya. Cuci tangan dianggap merupakan salah satu langkah yang paling penting untuk mengurangi penularan mikroorganisme dan mencegah infeksi. Beberapa hasil studi memperlihatkan kemungkinan besar penularan penyakit infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya dapat melalui tangan petugas. Banyak penelitian lain menyimpulkan bahwa kesehatan dan kebersihan tangan dapat mencegah penularan mikroorganisme dan mengurangi frekuensi infeksi nosokomial.
Menurut Tietjen (2004), selama bertahun ¬tahun, para perawat dan dokter secara bersungguh-sungguh mengkaji dan menulis mengenai masalah tersebut. Berbagai laporan telah mencatat efektifitas tindakan cuci tangan dan prosedur kesehatan dan kebersihan tangan lainnya dan mengungkapkan bahwa cuci tangan dan penggunaan sarung tangan adalah cara yang menghemat biaya untuk masalah infeksi nososkomial yang ditularkan oleh petugas kesehatan terus meningkat secara global.
Bentuk personal higiene sendiri menurut Setyawati (2004), diadakan dengan berbagai cara yaitu secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Secara promotif personal hygiene diupayakan melalui:
Refference:
Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies di lapangan Menurut Kemenkes (2017), penyakit rabies merupakan…
Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jemaah haji untuk menuju Keluarga Sehat”(Petunjuk Teknis…
The Columbia University School of Public Health 40+ Guide to Good Health A guide to…
Tujuan dan Tahapan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19 Sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19), Kemenkes…
Teori dan Tahap Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Belajar dari berbagai pendekatan pembangunan terdahulu, sebagian pendapat…
Tahap dan Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini Air Susu Ibu biasanya diberikan 30 menit setelah kelahiran…