Public Health

Demam Setelah Imunisasi

Penyebab dan Cara Mengatasi Demam Pasca Imunisasi

Demam setelah imunisasi adalah tanda vaksin bekerja, bukan kegagalan atau bahaya. Orang tua tidak perlu panik selama anak masih responsif dan demam terkontrol.

Mengapa Anak Demam Setelah Imunisasi?

Demam setelah imunisasi adalah reaksi normal yang menunjukkan sistem kekebalan tubuh sedang merespons vaksin. Berikut penjelasan lengkapnya:

Penyebab Demam Pasca Imunisasi

  1. Respons Imun Alami: Vaksin mengandung antigen (virus/bakteri yang dilemahkan atau bagiannya) untuk merangsang pembentukan antibodi. Proses ini memicu pelepasan pirogen endogen (seperti interleukin-1) yang memengaruhi hipotalamus di otak, mengatur suhu tubuh hingga menyebabkan demam.
  2. Reaksi terhadap Komponen Vaksin: Beberapa vaksin mengandung adjuvan (misalnya alumunium) untuk meningkatkan respons imun, yang bisa menimbulkan reaksi inflamasi ringan (termasuk demam). Contoh: Vaksin DPT sering menyebabkan demam karena vaksin pertussis-nya.
  3. Respons Sitokin: Sel-sel imun (misalnya makrofag) melepaskan sitokin pro-inflamasi (seperti TNF-α, IL-6) sebagai bagian dari respons pertahanan tubuh.

Jenis Vaksin dengan Risiko Demam Tertinggi

Berdasarkan risiko demam (dari tinggi ke rendah):

  1. DPT-HB-Hib → 20-50% anak mengalami demam (karena komponen pertussis).
  2. PCV (Pneumokokus) → 10-20%.
  3. MR/MMR → 5-15% (biasanya muncul 5-12 hari pasca imunisasi).
  4. Rotavirus → 5-10% (karena respons usus).
  5. Vaksin lainnya (Hepatitis B, Polio, BCG) → Demam lebih jarang (<5%).

Berapa Lama Demam Berlangsung?

  • Umumnya 1-2 hari, tergantung jenis vaksin: DPT: Demam muncul dalam 24 jam, hilang dalam 48 jam. MR/MMR: Demam bisa muncul 5-12 hari setelah vaksinasi (karena replikasi virus lemah).
  • Jika demam >3 hari atau suhu >40°C, segera bawa ke dokter (mungkin infeksi lain, bukan KIPI).

Penanganan Demam Pasca Imunisasi

  1. Kompres hangat di dahi/ketiak.
  2. Berikan cairan lebih banyak (ASI/susu/formula untuk bayi, air putih untuk anak besar).
  3. Obat penurun panas (jika suhu ≥38°C): Parasetamol (10-15 mg/kg BB/dosis, tiap 4-6 jam). Hindari ibuprofen jika anak dehidrasi atau muntah.
  4. Pantau tanda bahaya: Kejang, lemas, tidak mau minum, atau ruam luas → segera ke fasilitas kesehatan.

Kapan Harus Khawatir?

  • Demam bukan KIPI serius jika: Suhu <39°C. Anak masih aktif & mau minum. Tidak disertai gejala lain (sesak, kejang).
  • Segera ke dokter jika: Demam >40°C atau >3 hari. Anak kejang, lemas, atau muncul ruam merah menyebar.

Referensi Medis:

  1. WHO Vaccine Safety: Demam Pasca Imunisasi
  2. CDC Vaccine Reactions: Common Side Effects
  3. IDAI (2020): Rekomendasi Imunisasi Anak

Demam setelah imunisasi adalah tanda vaksin bekerja, bukan kegagalan atau bahaya. Orang tua tidak perlu panik selama anak masih responsif dan demam terkontrol.

kesmas

Recent Posts

AKI dan AKB pada Standar Akreditasi Puskesmas Tahun 2023

Standar, Kriteria, dan Elemen Penilaian Penurunan kematian ibu dan kematian bayi pada Standar Akreditasi Puskesmas…

14 hours ago

Balada Semangkok Kikil

Balada kikil Bu dakri .. beda kubu, dalam rengkuhan renyah koya yang basah kuyub oleh…

1 day ago

Booster Vaksinasi Covid-19

Download Surat Edaran Vaksinasi Covid-19 Dosis Lanjutan (Booster) Pemerintah secara resmi telah mengeluarkan kebijakan vaksinasi…

2 days ago

Moment deaf baby hears mom’s voice after hearing aids switched on

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Atqui eorum nihil est eius generis, ut…

2 days ago

Epidemiologi Semeru

Erupsi dan surveilans epidemiologi Di penghujung tahun 2021, tepatnya tanggal 4 Desember 2021 kampung Bude…

3 days ago

Omicron

Berandai-andai pada Omicron Sampai saat ini, Bude Jamilah masih konsisten mengikuti alur pandemi. Lengkap dengan…

3 days ago