Sebagaimana kita ketahui, hingga saat ini tidak ada vaksin untuk mencegah infeksi atau obat untuk mengobati penyakit virus Zika. Beberapa Negara memberlakukan travel warming kunjungan ke Negara-negara terjangkit.
Bagaimana dengan ibu hamil?
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika, merekomendasikan tindakan pencegahan khusus untuk wanita hamil dan wanita yang berencana untuk hamil, sebagai berikut;
Bagaimana virus Zika akan mempengaruhi ibu hamil atau bayi dalam kandungan? Hal ini terkait dengan laporan berbagai kasus microcephaly dan akibat buruk lainnya pada wanita hamil serta pada bayi dari ibu yang terinfeksi virus Zika saat hamil di Brasil. Namun, penelitian tambahan diperlukan untuk lebih mencari hubungan yang spesifik pada kasusini. Penelitian yang lebih detail dan terencana sangat diperlukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang risiko infeksi virus Zika selama kehamilan.
Bagi wanita hamil yang melakukan perjalanan ke daerah terjangkit harus dilakukan uji virus pada mereka. Jika wanita hamil dan mengalami demam, ruam, nyeri sendi, atau mata merah dalam waktu dua minggu setelah bepergian ke negara terjangkit virus Zika harus segera menghungi dokter terdekat.
Dapatkah jika seseorang yang sebelumnya terinfeksi virus Zika, yang kemudian hamil dapat memiliki bayi dengan microcephaly? Kita tidak tahu risiko untuk bayi jika seorang wanita terinfeksi virus Zika sementara dia hamil. Namun, infeksi virus Zika tidak menimbulkan risiko cacat lahir untuk kehamilan berikutnya. Virus Zika biasanya tetap dalam darah dari orang yang terinfeksi selama sekitar satu minggu. Virus tidak akan menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung setelah virus dibersihkan dari darah.
Apakah diperlukan uji virus zika pada wanita hamil setelah berada di sebuah negara dengan Zika? Menurut CDC, pada saat ini, dan untuk beberapa alasan, tidak direkomendasikan pengujian rutin virus Zika pada wanita hamil yang telah melakukan perjalanan ke negara dengan transmisi virus zika. Pertama, akan dimungkinkan hasil positif palsu karena antibodi yang dibuat terhadap virus terkait lainnya. Kedua, kita tidak tahu risiko bagi janin jika hasil tes pada ibu positif antibody virus Zika. Juga belum diketahui apakah terdapat perbedaan risiko pada ibu yang melakukan atau tidak memiliki gejala akibat infeksi virus Zika.
Jika seorang wanita yang telah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus Zika apakah sebaiknya menunda untuk hamil?
Kita tidak tahu risiko untuk bayi jika seorang wanita terinfeksi virus Zika sementara dia hamil. virus Zika biasanya tetap dalam darah dari orang yang terinfeksi hanya beberapa hari sampai seminggu. virus tidak akan menyebabkan infeksi pada bayi yang dikandung setelah virus dibersihkan dari darah. Saat ini tidak ada bukti bahwa infeksi virus Zika menimbulkan risiko cacat lahir pada kehamilan berikutnya. Jika seorang wanita yang telah melakukan perjalanan ke daerah terjangkit virus Zika, berencana untuk hail, maka harus berkonsultasi dokter..
Sumber : http://www.cdc.gov/zika/pregnancy/question-answers.html
Field Guide to Environmental Engineering for Development Workers: Water, Sanitation, and Indoor Air Throughout the…
Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…
Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…
Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…
Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…
Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…