Categories: Sanitarian Guide

Prinsip Pengolahan Air Limbah

Prinsip dan Jenis Pengolahan Air Limbah

Pengolahan air limbah bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Prinsip pengolahan dilakukan untuk mengurangi kwantitas dan kadar pencemar air limbah sebelum dibuang ke perairan penerima. Tujuan utama pengolahan air limbah menurut Sugiharto (1987), untuk mengurangi BOD, partikel tercampur serta membunuh organisme pathogen. Selain itu, diperlukan juga tambahan pengolahan, untuk menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun serta bahan yang tidak dapat didegradasi agar konsentrasi yang ada menjadi rendah.

Secara umum terdapat beberapa teknik dasar pengolahan air limbah  yang telah dikembangkan secara umum. Menurut Tjokrokusumo (1995), terdapat tiga metode pengolahan, antara lain:
Pengolahan secara fisika
Pada umumnya sebelum dilakukan pengolahan lanjutan terhadap air buangan di inginkan agar bahan-bahan tersuspensi berukuran besar dan mudah mengendap atau bahan-bahan yang mengapung disisihkan terlebih dahulu. Proses flotasi banyak digunakan untuk menyisihkan bahan-bahan yang mengapung seperti minyak dan lemak agar tidak mengganggu proses berikutnya.

Pengolahan secara kimia
Pegolahan secara kimia biasanya dilakukan untuk menghilangkan partikel-partikel yang tidak mudah mengendap (koloid), logam-logam berat, senyawa phosphor dan zat organic beracun, dengan membubuhkan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Pengolahan kimia dapat memperoleh efisiensi yang tinggi akan tetapi biaya menjadi mahal karena memerlukan bahan kimia.

Pengolahan secara biologis
Semua polutan air yang biodegradable dapat diolah secara biologis, sebagai pengolahan sekunder, pengolahan secara biologis dipandang sebagai pengolahan yang paling murah dan efisien. Dalam beberapa dasawarsa telah dikembangkan berbagai metode pengolahan biologis dengan segala modifikasinya. Misalnya di dalam reactor pertumbuhan melekat (attached growth reactor), mikroorganisme tumbuh diatas media pendukung seperti pada batu kerikil, dengan membentuk lapisan film untuk melekatkan dirinya, oleh karena itu reaktor seperti ini disebut juga sebagai bioreactor film tetap, berbagai modifikasi telah banyak dikembangkan selama ini antara lain : trickling filter, cakram biologi, filter terendam dan reactor fludisasi. Seluruh modifikasi ini dapat menghasilkan efisiensi penurunan BOD sekitar 80% – 90%. Apabila BOD air buangan tidak melebihi 400 mg/l, proses aerob masih dapat dianggap lebih ekonomis dari an aerob.

Refference, antara lain :
Sugiharto, 1987. Dasar Pengolahan Air Limbah. UI Press; Tjokrokusumo, 1995. Engineering Lingkungan Sekolah Tinggi Tehnik Lingkungan (STTL). Yokyakarta

kesmas

View Comments

Recent Posts

Applied Stream Sanitation (Environmental Science and Te

Field Guide to Environmental Engineering for Development Workers: Water, Sanitation, and Indoor Air Throughout the…

19 hours ago

Prosedur Pelayanan Balita Gizi Buruk

Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…

1 day ago

Pedoman WHO Kualitas Udara dalam Ruangan

Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…

2 days ago

Juknis Akreditasi Puskesmas Tahun 2022

Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…

2 days ago

Dowonload Perpres Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan

Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…

3 days ago

Download Juknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi MR

Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…

3 weeks ago