Jenis Vaksin Berdasarkan Penggolongannya dan berdasarkan sensitivitas Pada Suhu

Vaksin pertama diuat pada tahun 1877 oleh Louis Pasteur dengan menggunakan kuman hidup yang telah dilemahkan. Vaksin ini terutama digunakan untuk vaksinasi cowpok dan smallpox. Pada tahun 1881 kemudian dibuat vaksin anthrax, sedangkan vaksin rabies dibuat pada tahun 1885. Pada dasarnya ini vaksin merupakan produk biologis yang dibuat dari kuman maupun komponen kuman seperti bakteri, virus atau riketsia.

Sebagaimana kita ketahui penggunaan vaksin banyak dilakukan pada Program Pemberantasan Penyakit Menular. Hal ini disebabkan penyakit menular masih menjadi bagian dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Kondisi ini masih ditambah dengan pertimbangan, adanya  beberapa penyakit menular yang juga merupakan masalah global.

Pelayanan imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit menular yang terbukti paling efektif dan berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat. Melalui imunisasi penyakit cacar telah terbasmi dan Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Mulai tahun 1977 imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi dalam rangka pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), yaitu Tuberculosis, Difteri, Pertusis, Polio, Campak, Tetanus dan Hepatitis B (Depkes RI, 1999).

Berikut informasi terkait dengan penggolongan vaksin dan imunisasi yang penting diketahui rekan-rekan praktisi public health.

Penggolongan Vaksin dibedakan berdasarkan asal antigen  dan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu. Penggolongan berdasarkan asal antigen (Immunization Essential). Berdasarkan asal antigen, vaksin dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu :

  1. Live attenuated, berasal dari bakteri atau virus hidup yang dilemahkan). Vaksin hidup dibuat dari virus atau bakteri liar penyebab penyakit. Virus atau bakteri liar ini dilemahkan di laboratorium, biasanya dengan cara pembiakan berulang-ulang. Vaksin hidup attenuated bersifat labil dan mudah mengalami kerusakan bila kena panas dan sinar, oleh karenanya vaksin golongan ini harus dilakukan pengelolaan dan penyimpanan dengan baik dan hati-hati. Vaksin hidup attenuated yang tersedia di pasaran terbagi dua macam, yaitu yang berasal dari virus hidup seperti vaksin campak, rubella, polio, rotavirus, dan demam kuning. Sementara jenis lain berasal dari bakteri sepertti vaksin BCG dan demam tifoid oral.
  2. Inactivated, berasal dari bakteri, virus atau komponennya, dibuat tidak aktif). Vaksin inactivated dihasilkan dengan cara membiakan bakteri atau virus dalam media pembiakan, kemudian dibuat tidak aktif dengan penambahan bahan kimia (biasanya formalin). Vaksin inactivated yang tersedia saat ini berasal dari seluruh sel virus yang inactivated, contoh influenza, polio, rabies, hepatitis A. Juga dari seluruh bakteri yang inactivated, contoh pertusis, tifoid, kolera, toksoid seperti difteria, tetanus. Berasal dari Polisakarida murni, seperti pneomukokus, meningokokus, serta berasal dari gabungan polisakarida.

Antigen vaksin dapat pula dihasilkan dengan cara teknik rekayasa genetik. Produk ini sering disebut sebagai vaksin rekombinan. Contoh vaksin dari rekayasa genetik yang saat ini telah tersedia antara lain vaksin Hepatitis B dan vaksin tifoid.

Penggolongan berdasarkan sensitivitas terhadap suhu menurut WHO (2002), antara lain :

  1. Vaksin yang peka terhadap suhu dingin dibawah 0o C yaitu vaksin FS (Freeze Sensitive = Sensitif Beku). Vaksin yang tergolong FS adalah: Hepatitis B (dalam kemasan vial atau kemasan Pre fill Injection Device), DPT, DPT-HB, DT, TT.
  2. Vaksin yang peka terhadap suhu panas berlebih ( > 34oC ), yaitu vaksin HS (Heat Sensitive = Sensitif Panas), seperti: BCG, Polio, Campak
kesmas

Recent Posts

Prosedur Pelayanan Balita Gizi Buruk

Alur Pelayanan Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pelaksanaan upaya pencegahan gizi buruk dibagi dalam tiga…

16 hours ago

Pedoman WHO Kualitas Udara dalam Ruangan

Pedoman WHO Untuk Kontrol Kualitas Udara dalam Ruangan, terkait Kelembaban dan Jamur Terdapat sebuah pedoman…

1 day ago

Juknis Akreditasi Puskesmas Tahun 2022

Download Keputusan Dirjend Yankes Nomor HK.02.02/I/3991/2022 Tentang Juknis Akreditas Puskesmas Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan…

2 days ago

Dowonload Perpres Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan

Dowonload Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2015 Tentang Kementerian Kesehatan Peraturan Presiden Nomor…

2 days ago

Download Juknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi MR

Petunjuk Teknis Kampanye dan Introduksi Imunisasi Measles Rubella (MR) 2017 Sebagaimana kita ketahui, pada bulan…

3 weeks ago

Pentingnya Kalsium Bagi Tubuh

Fungsi Kalsium Bagi Tubuh Kalsium merupakan mineral yang sangat penting bagi manusia. Fungsi kalsium dalam…

3 weeks ago