Categories: Sanitarian Guide

SOP Sanitarian

Standard Operational Procedure Mengukur Sampel Kebisingan, Kepadatan Lalat, Kualitas Fisik Limbah Cair, dan Pemeriksaan Sampel Sampah dan Tanah

 

Beberapa teman Sanitarian tidak lulus uji kompetensi. Beberapa dari mereka memenyinggung transparansi nilai. Apakah memang kualifikasi nilai yang didapat dibawah standard kompetensi atau ada faktor (?) lain. Sementara banyak teman mereka “lulus-lulus saja”. Jangan-jangan kita memang sudah terlalu tua untuk mengingat teori-teori, sementara keseharian kerja kita disibukkan dengan sistem dan pola yang “aplikatif”, dan celakanya itu jauh dari aplikasi teori yang kita dapatkan saat sekolah dulu. Sebagai awam, kalau boleh bertanya, kenapa sih mesti ada uji kompetensi? Bukankah status “berkompeten” sudah kita dapatkan bersamaan dengan wisuda dari sekolah yang “sangat berkompeten” menyelenggarakan pendidikan kita dulu? Namun orang bilang, pada era ISO dan era Sertifikasi sekarang, para kuli bangunan-pun harus punya sertifikat uji kompetensi. Ah, jangan-jangan (lagi), kita memang selalu suka menggunakan jargon “Kalau bisa dipersulit, mengapa harus dipermudah ?” Semoga itu sekedar “Su’udhon” orang yang kalah perang pada wadah baru “uji kompetensi ini”.

Perdebatan diatas harus saya akhiri. Tulisan ini mungkin sekedar mengingatkan kita pada beberapa teori terkait SOP pengambilan sampel lingkungan. Tulisan-tulisan berikutnya Insya Allah akan lebih banyak lagi.

Mengukur Kebisingan

Cara menentukan titik lokasi untuk pengambilan sampel kebisingan sebagai berikut :

  • Ditentukan pada jarak terjauh dari sumber bising
  • Jarak terdekat dari sumber kebisingan
  • Jarak antara jarak terjauh dan terdekat dengan sumber bising.

Sedangkan peralatan yang digunakan adalah Sound Level Meter dan Form Pencatatan. Hasil pengukuran kemudian dilakukan analisa dengan membandingkan hasil pengukuran dengan standard.

 

Mengukur Kepadatan Lalat

Alat yang digunakan untuk mengukur tingkat kepadatan lalat antara lain fly grill, formulir, counter dan stop watch.

Prosedur pengukuran kepadatan lalat :

  1. Fly grill diletakkan mendatar pada titik lokasi pengukuran
  2. Setiap titik lokasi dilakukan 10x pengukuran
  3. Selama 30 detik lalat yang hinggap di fly grill dihitung

Setelah prosedur diatas dilakukan, kepadatan lalat dicatat dalam lembar isian. Formulir ini diisi tiap kali pengukuran dengan lama waktu 30 detik.Penentuan tingkat kepadatan lalat dihitung dengan cara diambil 5 dari 10 pengukuran yang paling banyak, selanjutnya hasil di rata-rata. Hasil ini dibandingkan dengan standard berikut :

Index Kepadatan lalat :

  • Jarang : ? 2
  • Sedang : >2-20
  • Tinggi : > 20

Pengukuran Kualitas Fisik Limbah Cair

Peralatan yang digunakan untuk mengukur kualitas fisik limbah cair sebagai berikut :

  1. Termometer – digunakan untuk mengukur suhu
  2. DHL Meter – digunakan untuk mengukur kadar DHL
  3. Dry Oven – digunakan untuk pemanasan sampel
  4. Desikator – digunakan untuk menyerap kadar air
  5. Timbangan analitik – digunakan untuk menimbang
  6. Cawan Porselen – digunakan sebagai wadah kertas saring saat di oven
  7. Beker Glass – wadah sampel saat akan diukur

Sedangkan bahan yang digunakan :

  1. Aquades – sebagai pelarut dan pengencer
  2. Kertas saring – untuk menyaring suspended solid
  3. Tissue – untuk membersihkan atau mengeringkan alat

Selain alat dan bahan diatas juga diperlukan peralatan penunjang seperti pena/pensil, kertas kerja, penghapus, serta kalkulator.

 

Sebagai catatn, identifikasi limbah cair berfungsi sebagai informasi tentang identitas sampel agar tidak tertukar dengan sampel lain, juga untuk kepentingan analisis hasil pemeriksaan. Sedangkan komponen identitas sampel minimal terdiri dari beberapa informasi :

  1. Nama/alamat pengirim
  2. Tempat pengambilan sampel
  3. Tanggal pengambilan
  4. Waktu pengambilan
  5. Tujuan pemeriksaan

Jenis parameter kualitas fisik limbah cair yang harus diukur adalah suhu, Daya Hantar Listrik (DHL), serta Total Suspended Solid (TSS).

 

Pemeriksaan Sampel Tanah Dan Sampah

Sebelum melakukan uji/pemeriksaan sampel tanah dan sampah, penting dipersiapkan Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker, sepatu boot, sarung tangan, dan helm kerja. Sedangkan alat yang digunakan dalam pengambilan sampel tanah dan sampah untuk kepentingan pemeriksaan kualitas fisik adalah :

  1. Bor tangan
  2. Sekop kecil dari bahan metal, plastik, dan kayu
  3. pH soil tester
  4. Termometer
  5. Higro meter
  6. Wadah sampel
  7. Alat tulis
  8. Checklist pengambilan sampel
  9. Rol meter

Komponen / unsur fisik yang harus dicatat dakam pengambilan sampel tanah adalah :

  1. Jenis sampel
  2. Spesifikasi pemeriksaan (fisik/kimia/mikrobiologi)
  3. Lokasi sampling
  4. align=”justify”>Teknik sampling yang dilakukan

to be continued  …..

kesmas

Recent Posts

Hilangnya Istilah ODP, PDP, pada P2 Covid-19 Rev 5

Definisi Operasional Baru sesuai Permenkes 413 tahun 2020 Sebagaimana kita ketahui saat ini sudah berlaku…

14 hours ago

Penyelidikan Epidemiologi Rabies

Penyelidikan Epidemiologi Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies di lapangan Menurut Kemenkes (2017), penyakit rabies merupakan…

1 day ago

Download Petunjuk Teknis Permenkes Nomor 15 Tahun 2016, Istithaah Kesehatan Jemaah Haji 2017

Pemeriksaan dan Pembinaan Kesehatan Haji mencapai istithaah kesehatan jemaah haji untuk menuju Keluarga Sehat”(Petunjuk Teknis…

2 days ago

The Columbia University School of Public Health

The Columbia University School of Public Health 40+ Guide to Good Health A guide to…

2 days ago

PE Covid-19

Tujuan dan Tahapan Penyelidikan Epidemiologi Covid-19 Sesuai Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19), Kemenkes…

3 days ago

Teori Pemberdayaan Kesehatan Masyarakat

Teori dan Tahap Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan Belajar dari berbagai pendekatan pembangunan terdahulu, sebagian pendapat…

3 days ago