Sumur merupakan sumber utama penyediaan air bersih bagi penduduk, baik di perkotaan maupun di pedesaa. Secara teknis sumur dapat dibagi menjadi 2 jenis (Chandra, 2007)
Sumur dangkal (shallow well)
Sumur dangkal mempunyai pasokan air yang berasal dari resapan air hujan, terutama pada daerah dataran rendah. Sumur dangkal ini dimiliki oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, dengan kelemahan utama pada mudahnya jenis sumur ini terkontaminasi oleh air limbah yang berasal dari kegitan mandi, cuci, dan kakus. Tingkat kalaman sumur dangkal ini biasanya berkisar antara 5 s/d 15 meter dari permukaan tanah (Notoatmodjo, 2003).
Sumur Dalam (Deep Well)
Sumber air Sumur Dalam berasal dari proses purifikasi alami air hujan oleh lapisan kulit bumi menjadi air tanah. Kondisi ini menyebabkan sumber airnya tidak terkontaminasi serta secara umum telah memenuhi persyaratan sanitasi. Menurut Notoatmodjo (2003), air dari sumur dalam ini berasal dari lapisan air kedua di dalam tanah, dengan kedalaman di atas 15 meter dari permukaan tanah.
Berikut merupakan perbedaan sumur dangkal dan sumur dalam secara umum (Chandra, B. 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan).
No. | Pembeda | Sumur dangkal | Sumur dalam |
1. 2. 3. 4. | Sumber air Kualitas air Kualitas bakteriologi Persediaan | Air permukaan Kurang baik Kontaminasi Kering pada musim kemarau | Air tanah Baik Tidak terkontaminasi Tetap ada sepanjang tahun |
Sumur merupakan jenis sarana air bersih yang banyak dipergunakan masyarakat, karena ± 45% masyarakat mempergunakan jenis sarana air bersih ini. Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang telah memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari kontaminasi air kotor (Chandra, 2007). Sumur sehat minimal harus memenuhi persyaratan sebagai berikut (Entjang, 2000).
Agar sumur terhindar dari pencemaran maka harus diperhatikan adalah jarak sumur dengan jamban, lubang galian untuk air limbah (cesspool, seepage pit) dan sumber-sumber pengotoran lainnya. Jarak tersebut tergantung pada keadaan serta kemiringan tanah.
Syarat konstruksi pada sumur gali tanpa pompa, meliputi dinding sumur, bibir sumur, serta lantai sumur.
Saluran pembuangan air limbah. Saluran Pembuangan Air Limbah dari sekitar sumur menurut Entjang (2000), dibuat dari tembok yang kedap air dan panjangnya sekurang-kurangnya 10 m.
Sedangkan pada sumur gali yang dilengkapi pompa, pada dasarnya pembuatannya sama dengan sumur gali tanpa pompa, namun air sumur diambil dengan mempergunakan pompa. Kelebihan jenis sumur ini adalah kemungkinan untuk terjadinya pengotoran akan lebih sedikit disebabkan kondisi sumur selalu tertutup.
Konstruksi Sumur Gali dengan Pompa Tangan
Sumur Pompa
Sumur pompa ini masih cukup banyak dipergunakan oleh masyarakat, walaupun trend jumlah pemakainya cenderung menurun. Persyaratan sumur pompa tangan sebagai berikut :
Perilaku Kesehatan dan Faktor yang Mempengaruhinya Sebagai petugas kesehatan masyarakat, tentu kita sangat paham, bahwa…
Tatalaksana Balita Gizi Buruk di Puskesmas Pusat pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas) bertujuan memelihara dan meningkatkan kesehatan…
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010 Bidang Sanitasi Ruang lingkup sanitasi dalam laporan Riskesdas 2010…
Prosedur Desinfeksi Sumur Gali dan Sumur Pompa Tangan Mengingat kecenderungan pencemaran baik fisik, kimia, maupun…
Pemberdayaan Masyarakat dengan Metode Community Led Total Sanitation (CLTS) Pembangunan sanitasi dengan menggunakan metode pemberdayaan…
Demam Derdarah dan Aedes Aegypti, Siklus Hidup dan Karakteristik Masalah yang selalu menghantui kita setiap…
View Comments
Ass..
tulisan bapak sangat membantu saya.saya butuh materi ini untuk referensi kti sya. kalau bisa bapak muat catatan tentang penilaian rumah sehat yang lengkap y pak.mhasiswa kesling poltekkes medan.
trims..
ass....
tulisan bapak sangat bagus....
trims pak...
kesling yoo...
poltekkes kemenkes RI padang