Sanitarian Guide

Cara Kerja Insektisida

Berbagai Cara Kerja Insektisida dalam Tubuh Serangga

Terdapat empat kelompok bahan aktif  insektisida yang saat ini digunakan, antara lain jenis organoklorin. Berbagai jenis bahan aktif insektisida rumah tangga yang beredar di pasaran, harus memenuhi standar jumlah bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Standar kadar bahan aktif yang diijinkan digunakan dalam produk insektisida rumah tangga ini antara lain sudahditeteapkan oleh WHO.

Jenis insektisida tersebut, juga akan terkait dengan proses dan cara kerja bahan aktif yang terkandung ketika kontak dengan serangga. Sebagaimana menurut Kesumawati (2006), cara kerja atau mode of action insektisida dalam tubuh serangga merupakan cara insektisida memberikan pengaruh terhadap serangga berdasarkan pengaruhnya di dalam tubuh serangga. Serangga dapat terpapar oleh insektisida melalui kontak, mulut atau lubang pernafasan, tergantung cara masuk (mode of entry) ke dalam tubuh serangga. Suatu insektisida kemungkinan memiliki lebih dari satu macam cara masuk ke dalam tubuh serangga. Beberapa jenis cara masuk insektisida dalam tubuh serangga dapat melalui racun kontak, racun perut dan racun pernafasan.
cara kerja insektisida
Racun Kontak: Insektisida diaplikasikan langsung menembus integumen serangga  (kutikula), trakhea, atau kelenjar lain yang berhubung langsung dengan kutikula. Minyak atau formulasi lain pada insektisida akan berpengaruh terhadap lemak atau lapisan lilin pada kutikula, sehingga bahan aktif dapat menembus tubuh serangga. Beberapa bahan aktif dapat terlarut dalam lemak kutikula, sehingga dapat masuk ke dalam tubuh serangga.

Racun Perut: Insektisida masuk ke dalam tubuh serangga melalui sistem pencernaan serangga, sehingga bahan aktif harus termakan oleh serangga tersebut. Hal ini contohnya pada insektisida umpan (bait) untuk rayap, semut dan lain-lain.

Racun pernafasan: Insektisida masuk ke dalam tubuh serangga melalui liang pernafasan (spirakel). Semua fumigan masuk ke dalam racun pernafasan. Mereka aktif karena keberadaannya dalam bentuk gas di udara/ atmosfer yang tertutup pada saat diaplikasikan.

Cara kerja insektisida atau bagaimana insektisida memberikan pengaruh terhadap tubuh serangga, pada umumnya melalui mekanisme sistem syaraf dan menghambat produksi energi.

Insektisida sintetik yang mempunyai mekanisme kerja mengganggu sistem syaraf seperti pyrethroid, karbamat dan organopospor. Pyrethroid merupakan racun axonik yaitu beracun terhadap serabut saraf. Terikat pada protein serabut saraf yang dikenal sebagai voltage-gated sodium channel. Pada keadaan normal, protein ini membuka untuk memberikan rangsangan pada saraf dan menutup untuk menghentikan sinyal saraf. Pyrethroid terikat pada gerbang ini dan mencegah penutupan secara normal yang menghasilkan rangsangan saraf berkelanjutan. Hal ini menyebabkan tremor dan gerakan inkoordinasi pada serangga yang keracunan.

Organopospor dan karbamat adalah racun sinaptik yaitu insektisida yang terikat pada suatu enzim pada sinap yang dikenal dengan asetilkolinesterase. Enzim ini seharusnya berfungsi untuk menghambat suatu impuls saraf setelah melewati sinaps, namun insektisida yang menempel membuat sinaps yang keracunan tidak mampu menghentikan impuls saraf yang berakibat terjadinya rangsangan saraf yang berkelanjutan seperti yang terjadi pada keracu nan pyrethroid.

Sedangkan pada proses penghambatan produksi energi, beberapa insektisida yang masuk dalam kelompok ini antara lain fluor alifatik berklor. Cara kerja insektisida ini adalah menghambat pembentukan energi sehingga serangga akan mati lemas tak bertenaga.

Refference, antara lain : Kesumawati, U., Singgih, H.S. ( 2006).  Hama Permukiman Indonesia, IPB.

One thought on “Cara Kerja Insektisida

  • This is actually attention-grabbing, You happen to be an excessively qualified doodlekit. We’ve registered your feast and remain upward regarding from the search for even more of the great article. Furthermore, I have shared your internet-site at my social support systems

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal