Masalah Kesehatan Tikus
Masalah Kesehatan dan Berbagai Penyakit yang Ditularkan Tikus
Sebagaimana kita ketahui, penyakit yang ditularkan/melalui perantara tikus dikenal sebagai zoonosis. Tikus dapat berperan sebagai penular penyakit, dapat secara langsung atau sebagai pembawa vektor seperti melalui pinjal tikus. Berbagai penyakit yang ditularkan tikus antara lain:
- Pes
- Leptospirosis
- Ricketsia
- Salmonellosis
- Rabies
- Rodent borne haemorrhagic fevers
- Lymphocytic choriomeningitis
- Trikhinosis
- Rat bite fever
- Hantavirus
Pes
Pes disebut juga penyakit sampar, plague, atau black death. Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat (terutama tikus) melalui perantara kutu (flea). Penyakit pes disebabkan oleh bakteri Yersinia Pseudotuberculosis (Y Pestis). Beberapa gejala penyakit pes diantaranya:
• Pes bubo, berupa terjadinya pembengkakan kelenjar limfa pada selangkangan dan ketiak.
• Siptemic plague
• Pneumonic plague
Penyakit Pes ditularkan tikus dengan perantara gigitan pinjal xenopsylla cheopis. Habitat hidup pinjal ini pada rambut dan kulit tikus.
Leptospirosis
Disebut juga penyakit kuning, disebabkan bakteri Leptospira Icterohaemorrhagiae. Habitat hidup bakteri ini pada ginjal dan urine tikus. Yang membedakan dengan penyakit pes, leptospirosis ditularkan karena kontak dengan urine, jaringan, atau air yang mengandung bakteri ini, serta masuk melalui mukosa atau karena garukan pada kulit (tidak melalui perantara pinjal sebagaimana pada Pes). Gejala penyakit ini mirip dengan gejala influenza, ditandai dengan demam, sakit kepala, diare, kedinginan, muntah, conjunctivitis, meningitis, sakit kuning dan perdarahan pada kulit dan membrane mukosa, bahkan terjadi kerusakan pada ginjal.
Salmonellosis
Tikus dapat terinfeksi bakteri Salmonella Typhimureium atau Salmonella Enteritidis. Bakteri ini juga berbahaya karena dapat menular pada manusis.
Ricketsia
Merupakan kuman type khusus yang menjadi parasit pada sel hewan vertebrata dan arthropoda, dengan vektor pinjal dan tungau. Terkait tikus, terdapat penyakit murine typus yang ditularkan oleh rickettsia typhi yang ditularkan oleh tikus melalui gigitan pinjal Xenopsylla Cheopis. Gigitan pinjal pada kulit menimbulkan rasa gatal kemudian digaruk dan terjadi luka lalu patogen masuk ke aliran darah. Gejala penyakit ini pada manusia adalah sakit kepala, kedinginan, demam dan nyeri di seluruh tubuh. Bintil-bintil merah pada kulit timbul di hari kelima sampai keenam.
Rodent borne haemorrhagic fevers
Lassa dan Rodent-borne Haemorrhagic Fevers Demam lassa Adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus dari kelompok Arenavirus. Penyakit ini disebarkan oleh tikus Mastomys Natalensis sebagai vektor utama virus jenis ini. Sedangkan cara penularan melalui sekresi hidung, faeces, dan urine tikus. Gejala nampak selama satu sampai empat minggu berupa malaise, demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, batuk, mual, muntah, diare, nyeri otot, nyeri di dada dan perut, pembengkakan pada kelenjar limfa dan pembengkakan pada leher.
Lymphocytic choriomeningitis
Merupakan penyakit yang disebabkan oleh LCM Virus, dan dapat menular ke manusia terutama oleh mencit rumah dan hamster Syria. Sedangkan cara penularan melalui makanan atau debu yang telah kontak dengan faeces, urine, atau air liur mencit. Gejala penyakit mirip dengan influenza, seperti terjadinya demam, sakit kepala, pegal. Jika berlanjut timbul gejala mengantuk, gangguan refleks, paralisis, dan anastesia kulit.
Rabies.
Gigitan tikus ternyata juga beresiko menularkan penyakit rabies.
Rat bite fever
Merupakan demam karena gigitan tikus. Umumnya terjadi pada anak-anak, dengan masa inkubasi 1-22 hari (rata-rata 10 hari), dengan gejala timbul kedinginan, demam, sakit kepala, serta muntah. Penyakit ini disebabkan bakteri spirillumminus dan streptobacillus moniliformis, yang ditemukan pada gusi, air liur, dan selaput lndir tikus.
Trikhinosis
Penyakit ini ditularkan cacing trichinella spiralis, dimana larva dan kista cacing ini menginfeksi otot dan usus halus tikus atau babi.Infeksi pada tikus karena makan sisa daging babi setengah matang pada sampah. Sedangkan infeksi pada babi karena makan pakan yang terkontaminasi faeces tikus. Penularan pada manusia karana makan daging babi yang tidak higienis.
Hantavirus
Hantavirus menyerang paru-paru dan ginjal manusia, disebabkan virus hantavirus pulmonary syndrome. Terutama menyerang pekerja pengendali hama, dengan pencegahan dapat dilakukan dengan standar pemakai standar alat pelindung diri.
Refference, diantaranya Hama Permukiman Indonesia, 2006, editor Singgih HS dan Upik Kesumawati H, Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman Fak. Kedokteran hewan, IPB, Bogor