Pengobatan DOTS TB Paru
Pengobatan Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) pada Penyakit TB Paru
Situasi TB paru di dunia semakin memburuk, jumlah kasus TB paru meningkat dengan kegagalan tingkat kesembuhan relatif tinggi, terutama pada negara yang dikelompokkan dalam 22 negara dengan masalah TB paru besar (high burden countries). Menyikapi hal tersebut, pada tahun 1993, WHO mencanangkan TB paru sebagai global emergency.
Berdaasarkan data WHO tahun 2008, terdapat 196 negara dan wilayah-wilayah yang melaporkan kasus TB paru. Deteksi tingkat kasus TB paru mencapai 63% pada 2007 dan tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 85% pada 2006. Secara global, terdapat sekitar 9,27 juta kejadian kasus TBC pada tahun 2007. Sebagian besar dari perkiraan jumlah kasus pada tahun 2007 adalah di Asia (55%) dan Afrika (31%).
Munculnya pandemi HIV/AIDS di dunia menambah rumit masalah TB paru. Koinfeksi dengan HIV akan meningkatkan risiko kejadian TB paru secara signifikan. Pada saat yang sama, kekebalan ganda kuman TB paru terhadap obat anti TB paru (multidrug resistance = MDR) semakin menjadi masalah akibat kasus yang tidak berhasil disembuhkan. Keadaan tersebut pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya epidemi TB paru yang sulit ditangani.
Menurut data WHO (2009), terdapat sekitar 13,7 juta kasus TB paru di 2007 (206 per 100. 000 penduduk), penurunan dari 13,9 juta kasus (210 per 100 000 penduduk) di 2006 Diperkirakan 1,3 juta kematian terjadi di antara HIV negatif kejadian kasus TB paru (20 per 100. 000 penduduk) pada tahun 2007. Terdapat tambahan 456.000 kematian kejadian TB paru di antara kasus yang positif HIV. Kematian ini digolongkan sebagai klasifikasi kematian penyakit HIV di Statistik Internasional (Statistical Classification of Diseases). Kematian 456. 000 orang itu di antara HIV positif kejadian TB kasus merupakan 33% dari HIV positif insiden kasus TB paru dan 23% dari perkiraan 2 juta kematian HIV pada tahun 2007.
Di Indonesia, TB paru merupakan masalah utama kesehatan masyarakat, dengan jumlah pasien menempati peringkat ke tiga terbanyak di dunia setelah India dan Cina. Berdaasarkan persentase jumlah pasien diperkirakan sekitar 10% dari total jumlah pasien TB paru di dunia. Jumlah kasus TB paru yang ditemukan meningkat secara nyata dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai hasil dari ekspansi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) yang dipercepat dengan dukungan donor Internasional yang meningkat seperti GFATM dan USAID dan bantuan teknis dari para mitra penanggulangan TB paru, seperti WHO dan KNCV.
Terdapat sekitar 0,5 juta kasus multidrugresistant TB paru (MDR-TBC) pada tahun 2007. Negara – negara yang peringkat pertama dalam hal jumlah total jumlah kasus MDR-TB adalah India, Cina, Rusia, Afrika Selatan, dan Bangladesh. Hingga akhir 2008, 55 negara telah melaporkan setidaknya satu kasus extensively drug drugresistant TB (XDR -TB). Pada 2007, 5,5 juta kasus TB paru telah diberitahu oleh program TB paru (termasuk 2,6 juta kasus positif).