Public Health

Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini

Tahap dan Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini

Air Susu Ibu biasanya diberikan 30 menit setelah kelahiran bayi. Sedangkan kolostrum merupakan salah satu kandungan ASI yang sangat penting yang keluar 4 -6 hari pertama. Kolostrum berupa cairan yang agak kental dan kasar serta berwarna kekuning-kuningan terdiri dari banyak mineral (natrium, kalium, dan klorida) vitamin A, serta zat-zat anti infeksi penyakit diare, pertusis, difteri, dan tetanus. Sampai bayi berumur 6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa tambahan bahan makanan dan minuman lain.
Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini
Inisiasi menyusu dini (early initiation) atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu dini segera setelah lahir. Menurut Roesli (2008), cara bayi melakukan inisiasi menyusu dini dinamakan The Breast Crawl  atau merangkak mencari payudara. Sedangkan menurut Depkes RI (2008), secara garis besar tahapan tata laksana IMD sebagai berikut:

  1. Dalam proses melahirkan, ibu disarankan mengurangi atau tidak menggunakan obat kimiawi, sebab dikhawatirkan akan terbawa ASI ke bayi pada tahap proses inisiasi menyusu dini.
  2. Setelah proses kelahiran, bayi secepatnya dikeringkan seperlunya tanpa menghilangkan vernix (kulit putih), yang antara lain berfungsi untuk menciptakan kenyamanan pada kulit bayi.
  3. Kemudian bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Untuk mencegah bayi kedinginan, kepala bayi dapat dipakaikan topi kemudian jika perlu, bayi dan ibu diselimuti.
  4. Bayi yang ditengkurapkan di dada atau perut ibu, dibiarkan untuk mencari sendiri puting susu ibunya (bayi tidak dipaksakan ke puting susu). Pada dasarnya, bayi memiliki naluri yang kuat untuk mencari puting susu ibunya.
  5. Saat bayi dibiarkan mencari puting susu ibunya, ibu perlu didukung dan dibantu untuk mengenali perilaku bayi sebelum menyusu. posisi ibu berbaring mungkin tidak dapat mengamati dengan jelas apa yang dilakukan oleh bayinya.
  6. Bayi tetap dilakukan pada posisi kulitnya bersentuhan dengan kulit ibu sampai proses menyusu pertama selesai.
  7. Setelah selesai menyusu awal, bayi baru dipisahkan untuk ditimbang, diukur, dicap, diberi vitamin K dan tetes mata.
  8. Ibu dan bayi tetap bersama dan dirawat gabung. Rawat gabung memungkinkan ibunya menyusui bayinya kapan saja si bayi menginginkannya, karena kegiatan menyusui tidak boleh dijadwal. Rawat-gabung juga akan meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayinya, bayi jadi jarang menangis karena selalu merasa dekat dengan ibunya, selain itu dapat memudahkan ibu untuk beristirahat dan menyusui.

Sementara pada persalinan normal, secara garis besar tata laksana inisiasi menyusu dini sebagai berikut:

  1. Memberikan informasi kepada ibu dan keluarga tentang penatalaksanaan inisiasi menyusu dini sebelum persalinan.
  2. Inisiasi dini sangat membutuhkan kesabaran dari sang ibu, dan rasa percaya diri yang tinggi, dan membutuhkan dukungan yang kuat dari penolong persalinan, sang suami dan keluarga, jadi akan membantu ibu pada saat inisiasi menyusu dini, suami atau keluarga mendampinginya.
  3. Obat-obatan kimiawi untuk mengurangi rasa nyeri sebaiknya di hindari, diganti dengan cara non-kimiawi misalnya pijat, aromaterapi, gerakan atau hypnobirthing.
  4. Berikan suasana yang layak, nyaman dan penuh dukungan pada ibu saat proses persalinan
  5. Ibu yang menentukan posisi melahirkan, karena dia yang akan menjalaninya.
  6. Setelah bayi dilahirkan, secepat mungkin keringkan bayi (kecuali kedua lengannya) tanpa menghilangkan vernix yang menyamankan kulit bayi. Lengan bayi tidak perlu dikeringkan karena air ketuban yang menempel di lengan bayi mempunyai bau yang menyerupai ASI. Ini akan menjadi petunjuk bagi bayi untuk menemukan putting susu ibunya.
  7. Kemudian bayi di tengkurapkan pada dada ibu atau perut ibu (skin to skin contact), selimuti keduanya dan andai memungkinkan dan dianggap perlu, beri si bayi topi. Posisi kontak kulit ini dipertahankan minimum 1 jam atau setelah menyusu awal selesai.
  8. Biarkan bayi mencari puting ibu sendiri. ibu dapat merangsang bayi dengan sentuhan lembut dengan tidak memaksakan bayi ke puting ibunya.
  9. Dukung dan bantu ibu serta keluarga untuk mengenali tanda-tanda atau perilaku bayi sebelum menyusu (pre-feeding behavior) yang dapat berlangsung beberapa menit sampai 1 jam bahkan lebih.
  10. Bayi baru dipisahkan dari ibu untuk ditimbang, diukur, dicap, setelah menyusu awal. Tunda prosedur yang invasif seperti suntikan vitamin K dan menetes mata bayi setelah inisiasi menyusu dini berhasil.
  11. Melakukan rawat gabung, karena ibu akan mudah merespon bayi. Apabila bayi dipisahkan dari ibunya yang terjadi kemudian ibu tidak bisa merespon bayinya dengan cepat, sehingga mempunyai potensi untuk diberikan susu formula. Jadi akan lebih membantu apabila bayi tetap bersama ibunya selama 24 jam dan selalu hindari makanan atau minuman pre-laktal.

Refference, antara lain: Roesli. 2008. Inisiasi Menyusu Dini Plus ASI Eksklusif, Pustaka Bunda, Jakarta dan Depkes RI. 2008. Profil Kesehatan Indonesia.

Incoming Search Terms:

3 thoughts on “Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini

  • I can’t disappear altogether your web site just before recommending i always very treasured the standard details somebody supply in your guests? Shall be again frequently to be able to inspect brand-new posts

    Reply
  • Jasmine Yong Massage adalah penyedia layanan massage panggilan (call massage) Khusus ke Apartemen dan Hotel Berbintang dimana Anda menginap dan bertempat tinggal di daerah jakarta sekitar.Pelayanan Massage Panggilan Jakarta 24 jam di jakarta akan membantu memulihkan kesehatan, kebugaran dan keseimbangan tubuh ,pikiran, dan jiwa Anda. Dengan segudang kesibukan dan kegiatan Anda tidak perlu buang waktu karena antri ataupun terjebak macet di jalan. Anda bahkan bisa terus merasa relax setelah Mendapatkan pelayanan dari kami. Pelayanan ini khusus untuk Pria Dewasa. http://www.massagepanggilan.com

    Reply

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal