Standar Perawatan Penderita Kusta
Jenis Perawatan Pada Penderita Penyakit Kusta
Permasalahan penyakit kusta tidak terbatas terkait masalah medis saja, namun sangat terkait pula dengan masalah sosial, ekonomi dan psikologis. Bahkan masalah psikososial akibat penyakit kusta sering kali lebih menonjol dibandingkan masalah medisnya. Terdapat beberapa stigma kusta di masyarakat, seperti penyakit kusta merupakan penyakit kutukan, kusta merupakan penyakit keturunan, penyakit kusta tidak dapat disembuhkan. Masalah psikososial mulai dialami penderita sejak ia dinyatakan menderita penyakit kusta dan ketika keluarga maupun masyarakat sekitar mengetahui penyakitnya. Pada penderita akan muncul perasaan cemas, takut, malu, mengucilkan diri, bahkan bunuh diri karena kuatnya leprofobia dan stigma masyarakat terhadap kusta.
Berdasar kondisi diatas, menurut Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Kusta Depkes RI (1995), maka perawatan yang diberikan pada penderita kusta meliputi perawatan terhadap anggota keluarga dengan penyakit kusta baik yang cacat ataupun tidak cacat dan perawatan psikologisnya. Sebagaimana manifestasi klinis penyakit kusta, berupa terjadinya perubahan atau kelainan pada kulit yang bervariasi (tergantung kerusakan pada saraf perifer), maka pengobatan dan perawatan adalah langkah terbaik untuk mengontrol proliferasi bakteri dan meminimalkan kecacatan yang ditimbulkannya. Secara garis besar, berikut beberapa jenis perawatan penderita kusta.
Perawatan anggota keluarga dengan penyakit kusta
Perawatan ini ditujukan untuk penyembuhan tanpa cacat. Tindakan yang dapat dilakukan antara lain :
- Menganjurkan penderita untuk segera berobat ke puskesmas bila ditemukan kelainan pada kulit, seperti adanya bercak putih dan mati rasa.
- Memotivasi penderita untuk berobat secara teratur untuk mempercepat proses penyembuhan
- Melakukan pengawasan kepada penderita agar minum obat secara teratur sesuai dosisnya
- Mengenal dan melaporkan segera kepada petugas kesehatan bila terjadi bercak tebal dan merah, timbul benjolan kecil merah dan sakit, sakit raba yang hebat pada saraf tepi, kekuatan otot terasa berkurang, kelopak mata tidak tertutup dengan sempurna.
Perawatan penderita kusta dengan cacat
Perawatan yang diberikan pada penderita kusta dengan cacat meliputi perawatan tangan dan kaki yang mati rasa, perawatan kulit yang kering, perawatan jari-jari kaku atau kering, perawatan luka, dan perawatan mata dengan lagophthalmos.
Perawatan psikologis penderita kusta
Tindakan perawatan psikologis yang diberikan pada penderita kusta, antara lain:
- Penderita kusta jangan dikucilkan dari anggota keluarga yang lain
- Memperlakukan penderita seperti anggota keluarga lain yang sehat agar tidak tersinggung
- Memberi semangat kepada penderita dan menjelaskan bahwa penyakit ini dapat disembuhkan jika berobat secara teratur
- Memberikan kesibukan pada penderita dengan melakukan pekerjaan yang produktif untuk menghindari rasa rendah diri dan malu.