Download Form Pelacakan KLB Hepatitis A
Download Form Pelacakan Kejadian Luar Biasa Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A merupakan penyakit hati akibat virus hepatitis A yang dapat menyebabkan kesakitan ringan sampai berat. Hepatitis A menyebar secara fekal-oral ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja orang yang terinfeksi virus hepatitis A. Timbulnya penyakit ini berhubungan erat dengan sanitasi yang buruk dan rendahnya kebiasaan higiene personal, seperti kebiasaan cuci tangan. Sumber penularan umum adalah air dan makanan tercemar tinja yang terinfeksi virus hepatitis A. Pencemaran dapat terjadi karena higiene penjamah makanan yang buruk, serta makanan dan minuman yang tidak dimasak dengan baik.
Beberapa kriteria Kejadian Luar Biasa, jika ditemukannya lebih dari satu penderita dalam satu klaster dengan gejala klinis hepatitis A (dapat berupa demam, sakit kepala, lelah, nafsu makan menurun, perut kembung, mual dan muntah, yang diikuti dengan jaundice, air kencing berwarna gelap, dan lain-lain). Dugaan dapat diperkuat dengan ditemukannya IgM antibodi terhadap virus hepatitis A pada beberapa kasus yang diperiksa.
Secara klinis KLB hepatitis A sering sulit dibedakan dengan KLB hepatitis E, tetapi seringkali pada KLB Hepatitis E disertai kematian pada ibu hamil, sementara pada KLB Hepatitis A tidak ada kematian. Kejadian luar biasa hepatitis A ditetapkan apabila terdapat dua kasus klinis hepatitis A atau lebih yang berhubungan secara epidemiologis.
Karena penyakit ini mempunyai gejala klinis dengan spektrum yang bervariasi mulai dari tanpa gejala (asimtomatik), ringan yang sembuh dalam 1-2 minggu, sampai dengan penyakit dengan gejala yang berat yang berlangsung sampai beberapa bulan maka bukti-bukti epidemiologis sudah dapat mendukung diagnosis secara klinis. Bukti-bukti secara epidemiologis antara lain ditemukannya klaster orang dengan gejala klinis mengarah ke diagnosis hepatitis A (dua atau lebih gejala : demam, sakit kepala, lelah, nafsu makan menurun, perut kembung, mual dan muntah, yang diikuti dengan jaundice, air kencing berwarna gelap).
Upaya penanggulangan KLB terutama diarahkan pada tatalaksana kasus dan pemutusan rantai penularan. Identifikasi cara penularan dengan teknik investigasi epidemiologis, apakah penularan terjadi dari orang ke orang atau dengan cara ”common source”, dan carilah populasi yang terpajan.
- Bila diidentifikasi sebagai penularan orang ke orang, maka tindakan selanjutnya adalah isolasi penderita selama masa inkubasi (sejak kasus ditemukan sampai 2 minggu setelah timbul gejala).
- Bila diidentifikasi sebagai penularan “common source”, maka tindakan selanjutnya adalah identifikasi sumber penularan.
Upaya memutus rantai penularan dilakukan melalui perbaikan sanitasi dan pengamanan makanan. Apabila telah teridentifikasi sumber penularan, maka dilakukan semua upaya berdasarkan sumber penularannya. Bila sumber penularan adalah sumber air yang terkontaminasi, maka dapat dilakukan desinfeksi pada sumber air tersebut. Bila sumber penularan adalah akibat pangan terkontaminasi, maka dilakukan perbaikan hiegine sanitasi dan pengamanan pangan. Sumber penularan dimaksud diisolasi sampai diyakini tidak mengandung virus.
Alat bantu pelacakan KLB Hepatitis A diantaranya dengan menggunakan form pelacakan yang memeat antara lain beberapa informasi terkait Identitas penderita/suspek, Riwayat penyakit, Spesimen yang diperiksa, serta informasi Pengobatan dan kondisi terakhir.
Form Penyelidikan Epidemiologi KLB Hepatitis dapat Anda DOWNLOAD DISINI
Sumber, antara lain :
Buku pedoman penyelidikan dan penanggulangan kejadian luar biasa penyakit menular dan keracunan pangan (pedoman epidemiologi penyakit), Edisi Revisi Tahun 2011.