Kesehatan Lingkungan

Global Health Sejarah Kesling

Kesehatan Lingkungan dalam Perkembangan Global Health

Global health atau kesehatan global merupakan sebuah wilayah untuk studi, penelitian, dan praktek yang menempatkan prioritas pada peningkatan kesehatan dan mencapai kesetaraan dalam kesehatan bagi semua orang di seluruh dunia. Kesehatan global ini terutama menekankan masalah kesehatan transnasional atau antar negara beserta determinan, dan solusi pemecahannya. Global health melibatkan banyak disiplin ilmu di dalam dan di luar ilmu kesehatan serta berusaha mengabungkan serta sinkronisasi berbagai cabang disiplin ilmu. Disiplin ilmu ini juga menekankan pentingnya berbagai usaha pencegahan di penyakit dan masalah kesehatan pada tingkatan populasi yang dibarengi dengan usaha perawatan pada tingkat  individu (Consortium of Universities for Global Health Executive Board, 2009)

BENDERA KARANTINA

Sejarah perkembangan glogal health sendiri dimulai dengan tonggak peristiwa yang secara langsung maupun tidak ikut berpengaruh pada perkembangan penyakit dan masalah kesehatan di dunia. Beberapa peristiwa terkait diantaranya antara lain :

Konsep Karantina: Konsep karantina ini merupakan era dimulainya strategi kesehatan global modern. Karantina atau quadraginta (latin) berarti 40. Pada awalnya  konsep ini menerapkan konsep isolasi selama 40 hari terhadap semua penderita penyakit pes. Sebagaimana kita ketahui pada tahun 1348 lebih dari 60 juta orang meninggal karena penyakit Pes. Peristiwa ini dikenal sebagai Black Death. Pada tahun 1348 Pelabuhan Venesia sebagai salah satu pelabuhan yang terbesar di Eropa melakukan upaya karantina dengan cara menolak masuknya kapal yang datang dan daerah terjangkit Pes atau dicurigai terjangkit penyakit pes (plague).

Kota Roguasa pada tahun 1377 menetapkan peraturan bahwa penumpang dari daeah terjangkit penyakit pes harus tinggal di suatu tempat diluar pelabuhan dan tinggal di sana selama 2 bulan supaya bebas dari penyakit. Itulah sejarah tindakan karantina dalam bentuk isolasi pertama kali dilakukan. terhadap manusia.
Pada tahun 1383 di Marseille, Perancis, ditetapkan UU Karantina yang pertama dan didirikan Station Karantina yang pertama.

Tahap perdangangan dan perbudakan: Tahap ini telah memunculkan era pertukaran penyakit dan masalah kesehatan antar negara, seiring lalu lintas dan mobilitas pergerakan manusia antar negara yang mengikutinya.

Era lahirnya kedokteran tropis: Era ini dimulai ketika banyak penyakit tropis meluas ke Eropa Utara dan Amerika Utara (Abad 17-19). Beberapa penyakit yang menandai era itu misalnya Plasmodium vivax (malaria), Plague, Typhoid, Cholera, Cacar. P. vivax menjadi indigenous di southeast England. Kedokteran tropis sendiri pada mulanya berasal  Kerajaan Inggris atau Colonial science, yang dikembangkan sebagai komponen penting dari Future development of British economic and social imperialism. Bidang ini dimanfaatkan oleh kolonialis untuk menjaga kesehatan personil British di berbagai wilayah kekuasaan dan sekembalinya ke Inggris. Sedangkan berbagai disiplin ilmu yang terlibat antara lain kesehatan masyarakat, travel dan eksplorasi, ilmu pengetahuan alam, teori evolusi, dan pengetahuan  tentang penyebab penyakit. Beberapa lembaga dan perguruan tinggi dunia yang mengembangkan ilmu kedokteran tropis diantaranya School of Tropical Medicine, London (1899), Liverpool School of Tropical Medicine (1899), London School of Hygiene and Tropical Medicine (1929), Ross Institute for Tropical Hygiene (1934).

International Sanitary Conferences dan L’Office Internationale d’Hygiene Publique (OIHP):
Latar belakang lahirnya konferensi ini ditandai antara lain, bahwa pada kurun waktu 1830 – 1847,wabah kolera melanda Eropa. Kemudian dilaksanakan diplomasi penyakit infeksi secara intensif dan kerjasama multilateral kesehatan masyarakat yang kemudian menghasilkan international sanitary conference, di Paris pada tahun 1851, yang kemudian dikenal sebagai ISR 1851. Pada tahun 1951 World Health Organization mengadopsi regulasi yang dihasilkan oleh international sanitary conference. Kemudian pada tahun 1969 diubah lagi menjadi  International Health Regulations (IHR) dan dikenal sebagai IHR 1969. tujuan ihr adalah untuk menjamin keamanan maksimum terhadap penyebaran penyakit infeksi dengan melakukan tindakan yang sekecil mungkin mempengaruhi lalu lintas dunia. Pada tahun 1983 WHO melakukan revisi international health regulations menjadi IHR 1969 third annotated edition. Dengan revisi ini penyakit Karantina yang dulunya 6 penyakit menjadi 3 penyakit yaitu Pes (Plague), Demam kuning (Yellow Fever) serta Kolera.

The League of Nations Health Organization: Liga bangsa-bangsa sendiri merupakan sebuah organisasi antar pemerintah yang didirikan sebagai hasil dari Konferensi Perdamaian Paris yang mengakhiri Perang Dunia Pertama. Ini adalah organisasi internasional pertama permanen yang utama misi adalah untuk menjaga perdamaian. Sedangkan terkait kesehatan, Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia telah ditandatangani oleh semua 61 negara dari Perserikatan Bangsa-Bangsa pada 22 Juli 1946. Sejak pembentukannya, WHO telah bertanggung jawab untuk memainkan peran utama dalam pemberantasan cacar. Prioritas saat ini meliputi penyakit menular, khususnya, HIV / AIDS, malaria dan TBC, mitigasi dampak penyakit tidak menular, kesehatan seksual dan reproduksi, pengembangan, dan penuaan, nutrisi, keamanan dan kesehatan makanan, dan lain sebagainya.

Office of Malaria control in War areas: 1942-1945 :
Latar belakang era ini dimulai ketika mulai disadari oelh para pemimpin perang bahwa malaria telah melumpuhkan dan membunuh banyak serdadu mereka, sehingga tindakan khusus penting segera dilakukan untuk menjamin keselamatan tentara dari keganasan penyakit ini.

WHO Constitution (1946): Konstitusi WHO ini merekomendasikan kesehatan untuk semua orang, dengan definisi kesehatan sebagai keadaan sejahtera dari fisik, mental dan sosial dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kecacatan.

The Cold War Effect:1949-1956 : Perang Dingin adalah sebutan bagi situasi tegang dan konflik antara Blok Barat dengan komando Amerika Serikat dan Blok Timur dibawah Uni Soviet. Dampak era ini juga berimbas pada bidang kesehatan dan epidemiologi, dengan kompetisi dibidang pengembangan vaksin, eradikasi berbagai penyakit, dan lain sebagainya.

The global malaria Eradication (1955-1978): Tahap ini di Indonesia ditandai dengan pencanangan Kopem (Komando pemberantasan malaria) oleh Presiden Soekarno yang kemudian diikuti penyemprotan nyamuk malaria secara simbolis pada tanggal 12 November 1964, di desa Kalasan, kota Yogyakarta, yang kemudian kita kenal sebagai Hari Kesehatan Nasional itu. Dikemudian hari kopem ini merupakan cikal bakal lahirnya konsep dan lembaga Puskesmas.

The Small Pox Eradication (1959): Pemberantasan penyakit cacar disebut merupakan prestasi terbesar dalam kesehatan masyarakat.Sebuah resolusi Majelis (Kesehatan Dunia WHA33.3), yang diadopsi pada tanggal 8 Mei 1980, menyatakan bahwa tujuan global pemberantasan cacar telah dicapai, dimana kasus terakhir ditemukan pada tanggal 26 Oktober 1977 di Somalia. Temuan ini kemudian diikuti oleh dua tahun pencarian kasus aktif untuk memastikan bahwa penularan virus itu telah dihentikan.

Alma Ata Conference (1978): Deklarasi Alma-Ata diadopsi pada Konferensi Internasional tentang Kesehatan hasil konferensi ini antara lain mengemukakan pentingnya tindakan mendesak oleh semua pemerintah, semua pekerja kesehatan dan pembangunan, dan masyarakat dunia untuk melindungi dan meningkatkan kesehatan semua orang. Deklarasi ini merupakan deklarasi internasional pertama yang menggarisbawahi pentingnya perawatan kesehatan primer. Dan sejak itu diterima oleh negara-negara anggota Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai kunci untuk mencapai tujuan “Kesehatan Untuk Semua”.

Health for All in the Year 2000: merupakan deklarasi dari “Kesehatan untuk Semua di Tahun 2000” menganjurkan pendekatan “inter-sektoral” dan multidimensi untuk kesehatan dan pembangunan sosial ekonomi, menekankan penggunaan “teknologi tepat guna,” dan mendesak partisipasi aktif masyarakat dalam perawatan kesehatan dan pendidikan kesehatan di setiap tingkat.

Selective vs comprehensive primary health care:
Kita mengenal era ini dengan istilah G.O.B.I, yang merupakan akronim dari huruf pertama yang menggambarkan masing-masing empat unsur dalam paket intervensi yaitu Growth monitoring atau monitoring pertumbuhan anak, Oral  rehydration therapy  atau terapi rehidrasi oral dalam kasus diare, Breast  feeding  atau pemberian ASI eksklusif pada bayi serta Immunization atau imunisasi. Dalam prakteknya masih sering terjdi perdebatan efektifitas program ini dengan Primary Health Care. Program ini dipelopori oleh UNICEF.

The recipe for economic recession:
Era ini ditandai dengan adanya krisis minyak pada tahun 1970-an, yang melahirkan kebijakan formula dari Bank Dunia, IMF dan AS, diantaranya dengan melakukan pemotongan secara drastis terhadap belanja publik termasuk kesehatan. Hal ini untuk mengurangi inflasi dan hutang public. Paket kebijakan yang terkenal ari formula ini antara lain privatisasi di semua sector serta desentralisasi.

The decline of WHO:
Pada tahun 1982 terjadi pengurangan (pembekuan?) anggaran WHO sangat signifikan.yang diikuti kebijakan Amerika Serikat (1985) untuk menahan kontribusi anggaran rutin mereka pada WHO sebagai protes terhadap kebijakan program Obat Esensial dan international Code on pengganti ASI.

Bagaimana dengan wajah kesehatan lingkungan pada berbagai proses diatas  …  ?  .. to be continued …

Incoming Search Terms:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal