Public Health

Mencegah Infeksi Kecacingan

Usaha Mencegah Infeksi Kecacingan

Banyak ahli sepakat dampak kerugian, khususnya bagi perkembangan kualitas SDM, yang disebabkan keberadaan cacing usus. Seperti penelitian Oemijati (1995) yang mengungkapkan bahwa 1 ekor cacing Ascaris dapat menyebabkan kehilangan karbohidrat sebanyak 0,14 gr/hari, protein 0,035 gr/hari. Cacing usus yang mempunyai prevalensi tinggi antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides),cacing cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing tambang (Ancylostomum duodenale, Necator americanus).
Lingkungan Mencegah Infeksi Kecacingan
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit infeksi cacing (Depkes RI, 2001), diantaranya dengan menjaga kebersihan badan, kebersihan lingkungan dengan baik, makanan dan minuman yang baik dan bersih, memakai alas kaki, membuang air besar di jamban, memelihara kebersihan diri dengan baik seperti memotong kuku dan mencuci tangan sebelum makan.

Kebiasaan Mencuci Tangan
Menurut Oswari (1991), anak-anak paling sering terserang penyakit infeksi cacing karena biasanya jari-jari tangan mereka dimasukkan ke dalam mulut, atau makan nasi tanpa cuci tangan, namun demikian sesekali orang dewasa juga perutnya terdapat cacing. Cacing yang paling sering ditemui ialah cacing gelang, cacing tambang, cacing pita dan cacing kremi.

Terkait dengan hal tersebut, menurut Tantular & Prasetyo (2011), jika anak bermain dengan tanah maka setelah itu seharusnya mencuci tangan dengan air bersih dan sebaiknya dengan sabun untuk membersihkan tangan dari telur yang lengket. Senada dengan hal ini, menurut Halder et al (2010), mencuci tangan dengan sabun akan menjadikan tangan lebih bersih dibandingkan hanya dengan menggunakan air bersih saja, ini dapat dilakukan sebelum makan dan setelah buang air besar.

Kebiasaan Memotong Kuku
Menurut Onggowaluyo (2002), penularan infeksi cacing diantaranya melalui tangan atau kuku yang kotor, sehingga dimungkinkan terselip telur cacing didalamnya, dan berpotensi akan tertelan ketika makan. Kondisi ini semakin diperparah jika tidak terbiasa mencuci tangan memakai sabun sebelum makan. Menurut Gandahusada et al (2003), kuku sebaiknya selalu dipotong pendek untuk menghindari penularan infeksi cacing dari tangan ke mulut.

Kebiasaan Memakai Alas Kaki
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa anak-anak yang tidak menggunakan alas kaki secara teratur ketika keluar dari rumah akan memiliki kecendrungan terkena infeksi cacing tambang dikarenakan penularan cacing tambang ini melalui penembusan kulit yang terjadi ketika anak-anak berjalan dengan kaki telanjang (Tanner et al., 2011). Menurut Gandahusada et al (2003), tanah yang baik untuk pertumbuhan larva ialah tanah gembur (pasir, humus) dengan suhu optimum untuk Necator americanus 28-32 derajat celcius dan untuk Ancylostoma duodenale lebih kuat. Untuk menghindari infeksi cacing, antara lain dengan memakai sandal atau sepatu.

Refference:
Oemijati S.dkk. 1995. Peningkatan Kualitas Surnber Daya Manusia Melalui Promosi Budaya Hidup Sehat dengan Pendekatan Kemitraan. Pusdiklat-WHO; Depkes RI, 2001. Pedoman Modul dan Materi Pelatihan “Dokter Kecil’.; Onggowaluyo, S.J., 2002. Parasitologi Medik I (Helmintologi). Pendekatan
Aspek Identifikasi Diagnosis dan Klinik. EGC; Oswari, E., 1991. Penyakit dan Penanggulangannya. PT. Gramedia Pustaka Utama; Tanner, S., et al., 2011. The Effect of Local Medicinal Knowledge and Hygiene on Helminth Infections in an Amazonian Society. Social Science & Medicine; Tantular, I.S. & Prasetyo, H., 2011. Trikuriasis; Halder, A.K, et al, 2010. Observed Hand Cleanlines and Other Measures of Handwashing Behavior in Rural Bangladesh. BMC Public Health; Gandahusada, S., dkk., 2003. Parasitologi Kedokteran. EGC

Incoming Search Terms:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Indonesian Public Health Portal