Aspek Manajemen Kesehatan
Manajement adalah suatu proses, yang terdiri dari kegiatan pengaturan, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoorganisasian dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Menurut Hanafi (2003), manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya organisasi. Kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian disebut sebagai proses manajemen. Sumber daya atau input diperoleh dari lingkungan dan dapat dikelompokkan menjadi input sumber daya manusia, fisik, keuangan dan informasi. Manajemen menginginkan tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Efisien adalah kemampuan menggunakan sumberdaya dengan benar sedangkan efektif akan lebih jelas kalau dikaitkan dengan konsep perbandingan output-input. Output merupakan hasil atau keluaran suatu organisasi dan input merupakan sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan output. Efektivitas banyak berkaitan dengan pencapaian tujuan, semakin dekat organisasi ke tujuannya semakin efektif organisasi tersebut.
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Manajemen merupakan alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen yang baik akan memudahakan terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. Unsur-unsur manajemen terdiri dari: man, money, method, machines, materials dan market. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Fungsi-fungsi manajemen yaitu Planning, Organizing, Actuating dan Controlling. Pengertian fungsi-fungsi yang dilaksanakan dalam proses manajemen sebagai berikut:
Perencanaan (Planning)
Perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan adalah proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama poses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. Perencaan kembali dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.
Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembangan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.
Pengorganisasian (Organizing)
menjelaskan pengorganisasian merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan dan mengatur serta membagi tugas-tugas atau pekerjaan di antara para anggota organisasi, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan efisien. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya.
Pengertian pengorganisasian dapat digunakan untuk menunjukkan hal-hal berikut:
- Cara manajemen merancang struktur formal untuk penggunaan yang paling efektif sumber daya-sumber daya keuangan, fisik, bahan baku dan tenaga kerja organisasi.
- Bagaimana organisasi mengelompokkan kegiatan-kegiatannya, dimana setiap pengelompokkan diikuti dengan penugasan seorang manajer yang diberi wewenang untuk mengawasi anggota-anggota kelompok.
- Hubungan-hubungan antara fungsi-fungsi, jabatan-jabatan, tugas¬tugas dan para karyawan.
- Cara para manajer membagi lebih lanjut tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam departemen mereka dan mendelegasikan wewenang yang diperlukan untuk mengerjakan tugas tersebut.
Pengarahan (Actuating), Bagian yang termasuk dalam manajemen pengarahan.
Secara klasik manajemen adalah ilmu atau seni tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efesien, efektif dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen mengandung tiga prinsip pokok yang menjadi ciri utama penerapannya yaitu efesiensi dalam pemanfaatan sumber daya, efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi dan rasional dalam pengambilan keputusan manajerial (Muninjaya, 2004).
Menurut Thoha (1999) sarana merupakan salah satu unsur masukan, disamping tenaga dan dana. Bila sarana yang ada tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka sulitlah pelayanan mencapai mutu yang diharapkan. Dedikasi, kemampuan kerja, ketrampilan dan niat yang besar untuk mewujudkan prestasi besar tidak akan besar manfaatnya tanpa didukung oleh sarana dan pra sarana yang dibutuhkan. Agar supaya roda organisasi berjalan lancar maka persyaratan minimal ketersediaan sarana dan prasarana tetap harus dipenuhi.
Sedangkan menurut Azwar (1996), manajemen kesehatan fungsi administrasi dibagi dalam empat macam yaitu fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan fungsi penilaian. Manajemen yang efektif menuntut agar semua orang bertanggung jawab terhadap pekerjaan orang lain, pada semua tingkat dan dalam setiap jenis unit organisasi yang memandang dirinya sebagai menejer. Manajemen yang terorganisir menggunakan dasar-dasar ilmu pengetahuan dan menerapkannya dengan mempertimbangkan realitas yang ada untuk mencapai hasil praktis yang diinginkan (Azwar, 1996).