Hipotesa Jenis Makanan Penyebab KLB Keracunan Makanan
Cara Menduga Penyebab Keracunan Makanan Berdasarkan Jenis Makanan dan Masa Inkubasi Penyakit
Sebagai usaha untuk menentukan penyebab (jenis makanan maupun mikroba), sebuah Kejadian Luar Biasa (KLBI) keracunan makanan harus dilakukan penyelidikan epidemiologi pada makanan, korban keracunan serta observasi lingkungan tempat kejadian.
Hal ini bertujuan untuk mengidentifikasi makanan penyebab, bahan kimia atau mikroba penyebab keracunan, baik pada makanan maupun pada spesimen penderita. Faktor ini penting untuk ketepatan pengobatan, serta mencegah kejadian serupa terjadi di masa yang akan datang.
Langkah awal untuk membuat hepotesa jenis makanan yang menjadi penyebab keracunan makanan, dengan melakukan wawancara kepada populasi. Yang dimaksud populasi pada keracunan makanan adalah mereka yang ikut makan pada saat kejadian, baik sakit maupun tidak sakit. Beberapa poin penting wawancara tersebut antara lain:
- Nama
- Jenis Kelamin
- Umur
- Jam makan
- Jam Mulai Sakit
- Masa Inkubasi
- Gejala
- Makanan yang dikonsumsi
- Kondisi saat ini (Sakit,Sembuh, atau Meninggal)
Berdasarkan wawancara tersebut dapat dilakukan analisa dengan menghitung attac rate (AR masing-masing jenis makananan yang disantap. Dengan membandingkan masing-masing AR tersebut dapat diperoleh Relative Risk (RR) terbesar jenis makanan yang diduga kuat sebagai penyebab keracunan, dengan cara menghitung perbandingan terbesar AR masing-masing jenis makanan pada responden yang makan dan tidak makan (RR).
Analisa diatas dapat dilakukan secara manual, maupun menggunakan aplikasi seperti Microsof Exel. Namun untuk lebih praktis, kita dapat memanfaatkan aplikasi statistik seperti SPSS atau Stata. Dengan aplikasi ini distribusi frekuensi hasil wawancara dapat lebih mudah dan detail didapatkan, seperti persentase jumlah kasus menurut kelompok umur, gejala klinis, persentase menurut masa inkubasi, AR, RR, OR, dan lain-lain.
Setelah jenis makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan ditentukan, kemudian kita analisa masa inkubasi masing-masing responden dengan menentukan masa inkubasi tercepat, masa inkubasi paling sering, serta masa inkubasi paling lama. Berdasarkan hal ini kita dapat menduga penyebab keracunan berdasarkan masa inkubasi.
Tabel berikut dapat kita gunakan sebagai acuan menentukan penyebab keracunan berdasarkan masa inkubasi penyakitnya.